Berita Kendari

Cegah Kematian Akibat DBD, Warga Sulawesi Tenggara Diimbau Kenali Gejala dan Fase Kritis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Kendari, drg Fauziah, M.Kes mengimbau masyarakat agar mengenali fase kritis Demam Berdarah Dengue (DBD).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Kendari, drg Fauziah, M.Kes mengimbau masyarakat agar mengenali fase kritis Demam Berdarah Dengue (DBD).

Fase kritis DBD ini sangat penting untuk diketahui masyarakat, agar dapat mencegah terjadinya kematian akibat DBD.

drg Fauziah, M.Kes mengatakan secara umum gejala DBD adalah demam, sedangkan fase kritis DBD terjadi pada hari ke-4 dan ke-5.

Dalam fase kritis ini, seringkali masyarakat terkecoh, karena dalam fase kritis demam yang diderita pasien akan mengalami penurunan.

"Pada hari ke-4 dan ke-5 terkena DBD, demam akan turun. Biasanya masyarakat beranggapan sudah sembuh, padahal tidak. Namun, itu masuk dalam fase kritis," kata drg Fauziah M.Kes, Senin (29/1/2024).

drg Fauziah, M.Kes menyampaikan jika hari ke-4 dan ke-5 terkena DBD tidak dibawa ke rumah sakit, maka akibatnya bisa fatal.

Baca juga: Upaya Dinkes Sulawesi Tenggara Tekan Angka DBD, Fogging di Wilayah Tertinggi Kasus Demam Berdarah

Kemudian, jika penderita DBD terus mengalami demam selama tiga hari berturut-turut setelah pengobatan, harus juga segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Hal-hal seperti ini banyak masyarakat yang belum mengetahuinya, akibatnya banyak yang meninggal pada hari ke-4 dan ke-5, karena dibiarkan di rumah. Sehingga edukasi masyarakat perlu ditingkatkan," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)