"Apabila setan mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia menceritakannya kepada orang lain." (HR Muslim).
Demikian juga ketika mengalami mimpi katogori yang kedua, maka hendaknya yang bermimpi tidak menceritakannya kepada orang lain.
Mimpi buruk yang selalu teringat bisa jadi pertanda keburukan.
Saat mengalami mimpi buruk atau mimpi baik, dianjurkan untuk berdoa dan meminta perlindungan dari Allah.
Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI melalui Instagramnya menerangkan, Imam Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf menuliskan doa sahabat Nabi ketika mengalami mimpi buruk.
Amalan Doa Diajarkan Rasulullah SAW Ketika Mengalami Mimpi Buruk
Mimpi, sebuah pengalaman bawah sadar yang melibatkan berbagai indra dan perasaan, merupakan bagian dari tidur siang maupun malam.
Namun, tidak semua mimpi memberikan kenangan menyenangkan.
Mimpi yang menakutkan dapat membuat tidur tidak nyenyak dan menimbulkan rasa resah.
Dalam Islam, ada doa dan amalan yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengatasi mimpi buruk.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW menyatakan, "Mimpi seorang mukmin adalah satu dari 46 bagian kenabian" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).
Untuk mengatasi mimpi buruk, seorang Muslim diajarkan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Ibnu Sunni meriwayatkan dua doa yang dianjurkan saat mengalami mimpi buruk.
Doa pertama, "Huwallahu, allahu rabbi, la syarika lahu. A’udzu bikalimatillahit tammati min ghadhabihi wa min syarri ibadihi wamin hamazatis syayatini wa an yahdhuruni."
Artinya, "Dialah Allah, Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu."