Pilpres 2024

Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Cak Imin di Pilpres

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut hasil survei tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden atau Capres Cawapres 2024 terbaru jelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Tiga pasangan di Pilpres 2024 adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Sedangkan, sebanyak 8,8 persen responden tidak jawab (TJ) atau tidak tahu (TT).

Meski demikian, LSI Denny JA memberikan catatan bahwa semua bakal pasangan calon belum mencapai elektabilitas di atas 50 persen.

Pilpres 2024 diprediksi berlangsung dalam dua putaran.

“Ketika tiga pasang yang maju sebagai calon dalam pilpres nanti, belum ada satu pun pasangan yang bisa memastikan diri menang dalam satu putaran,” katanya.

“Artinya masing-maisng masih di bawah 50 persen,” lanjut Hanggoro pada konferensi pers di kantor Denny JA, Jakarta.

Adapun periode survei dilakukan pada 4-12 September 2023. 

Metode penentuan responden menggunakan multi-stage random sampling dengan jumlah 1.200 responden.

Dalam survei LSI Denny JA ini, teknik pengumpulan data yang dipakai yakni wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. 

Dengan margin of error survei dinyatakan sebesar plus minus 2,9 persen.

2. Hasil Survei Litbang Kompas

Melansir Tribunnews.com, Litbang Kompas merilis hasil survei mengenai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang turut ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Dikutip dari YouTube Kompas TV, dari hasil survei tersebut, menunjukkan sebanyak 60,7 persen responden menyebutkan majunya Gibran itu sebagai bentuk dinasti politik.

Dalam survei ini, responden ditanya, apakah terpilihnya Gibran untuk maju ke Pilpres sebagai bentuk dinasti politik.

Baca juga: Siapa Capres Cawapres 2024 Terkaya? Intip Harta Kekayaan Prabowo-Gibran Ganjar-Mahfud Anies-Cak Imin

Sebanyak 60,7 persen responden menyatakan “ya”.

Sementara, 24,7 persen lainnya menyatakan “bukan” bentuk politik dinasti dan 14,6 persen responden menyatakan “tidak tahu”.

Halaman
1234