Kisah Mahasiswa Brawijaya Malang Meninggal Saat Mendaki, Sakit Ditinggal 5 Teman Lanjutkan Pendakian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur meninggal dunia saat mendaki. Pendakian dilakukan di Gunung Arjuno. Ia pun sempat sakit sebelum akhirnya meninggal. Namun saat sakit, mahasiswa Brawijaya yang meninggal itu dtinggal teman-temannya untuk melanjutkan pendakian. Sampai pada akhirnya, mahasiswa tersebut meninggal dunia.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur meninggal dunia saat mendaki.

Pendakian dilakukan di Gunung Arjuno.

Ia pun sempat sakit sebelum akhirnya meninggal.

Namun saat sakit, mahasiswa Brawijaya meninggal itu dtinggal teman-temannya untuk melanjutkan pendakian.

Sampai pada akhirnya, mahasiswa tersebut meninggal dunia.

Dari identitas korban, ia adalah Yodeka Kopaba berusia 21 tahun.

Ia merupakan mahasiswa yang tercatat sejak tahun 2021 di Fakultar Pertanian UB Malang.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Polisi Tembak Penonton Dangdut di Gunung Kidul, Korban Tewas Tertembak

Lantas bagaimana kisah mahasiswa meninggal di Gunung Arjuno ?

Dilansir dari Tribunnews.com, diduga mahasiswa tersebut meninggal karena serangan hiportemia.

Di mana saat itu, kondisi suhu tubuh turun di bawah suhu normal.

Kronologi Kejadian

Korban bersama dengan enam temannya hendak mendaki di Gunung Arjuno.

Tepatnya pada Jumat (18/8/2023) sore, mereka melakukan persiapan.

Namun, saat hari pertama, ternyata korban sudah sakit.

Ia merasa tak enak badan.

Meski begitu, mahasiswa tersebut tetap melanjutkan perjalanan.

Ia dan teman-temannya berhasil mendaki sampai di Pos 1 Gunung Arjuno.

Perjalanan kemudian dilanjutkan hingga mereka tiba Pos 2 pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Di sini kondisi kesehatan korban semakin tidak baik.

Pada akhirnya diputuskan korban ditinggal di tenda bersama satu teman perempuan.

Sementara, lima temannya yang lain tetap melanjutkan perjalanan.

Kelima orang baru kembali ke Pos 2 pada Sabtu (19/8/2023).

Sabtu malam, rombongan menginap di Pos 2 hingga Minggu (20/8/2023) pagi.

Kondisi korban ketika itu sudah terlihat membaik.

Ia sudah bisa beraktivitas bahkan memakai sepatu.

Baca juga: Sosok Paskibraka Gunung Kidul Meninggal Usai Latihan, Keluarga Tolak Disebut Tewas di Perjalanan

Namun, sekitar pukul 08.00 WIB, korban tiba-tiba jatuh pingsan.

Seorang relawan sekaligus saksi mata, Wibowo, memberikan kesaksiannya.

Ia mengetahui kondisi korban saat bertemu dengan rekannya pada Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Wibowo langsung mendatangi Pos 2 lokasi tenda korban.

Ia menyebut, saat itu sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di tubuh korban.

"Saya lihat badannya sudah dingin, keluar busa di hidung, karena sempat (bagian depan tubuh korban) berusaha ditekan seperti dipompa oleh teman-temannya, detak jantung enggak ada, sempat kita bantu buatkan napas buatan, kondisinya sudah dingin," ujar Wibowo.

Wibowo lantas mengubungi rekannya lain guna menolong korban.

Menurutnya, proses evakuasi berjalan sulit karena kondisi medan yang sempit.

Korban berhasil dibawa turun pada Minggu sekitar pukul 12.00 WIB.

Wibowo mendapatkan informasi, korban belum pernah mendaki gunung sebelumnya.

"Dari informasi yang diperoleh dari teman-teman, Yodeka baru pertama kali mendaki gunung," tandasnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, membenarkan ada insiden pendaki meninggal di Gunung Arjuno.

Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Korban ditemukan di Pos 2 Batu Besar Jalur Pendakian via Sumber Brantas Gunung Arjuno, Taman Hutan Raya Raden Soerjo dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Hasta Brata Batu," kata Agung.

Agung menyebut, dugaan sementara penyebab meninggalnya korban karena hipotermia atau kedinginan.

Sementara itu, polisi dari jajaran Polres Batu turut turun tangan.

Petugas masih mendalami insiden meninggalnya mahasiswa UB itu.

"Kami akan melakukan lidik peristiwa ini dan visum untuk diketahui pasti penyebab kematiannya."

"Untuk visum kami juga harus menunggu persetujuan keluarga," kata Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto.

Kata pihak kampus

Dekan Fakultas Pertanian UB, Mangku Purnomo, membenarkan ada mahasiswanya meninggal saat mendaki Gunung Arjuno.

Korban sendiri berasal dari Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek Agam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

"Iya benar (korban mahasiswa UB jurusan pertanian) angkatan 2021," katanya.

Mangku juga menegaskan, kegiatan alam yang dilakukan korban bukanlah agenda kampus.

Korban diketahui mendaki gunung untuk mengisi liburan.

"Pendakiannya itu pribadi, bukan kegiatan kampus. Mestinya liburan itu pulang ke rumah masing-masing."

"Kita saat ini juga masih koordinasi dengan kepolisian," jelas Mangku.(*)

(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)