Video Viral

Profil Ade Bhakti Ariawan Eks Camat Gajahmungkur Dimutasi Gegara Video Viral TikTok Nasi Goreng?

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut profil Ade Bhakti Ariawan mantan Camat Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, dimutasi diduga gegara video viral TikTok nasi goreng? Pascadimutasi Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, Ade Bhakti kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Kita selalu laksanakan dengan baik,” jelasnya.

Penjelasan Video Viral

Mutasi Camat Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ade Bhakti menjadi petugas pemadam kebakaran atau Damkar Kota Semarang viral di media sosial (medsos).

Banyak yang berkomentar jika mutasi camat yang aktif di media sosial itu gara-gara membuat postingan soal nasi goreng di akun instagramnya @adebhakti.

Ade Bhakti Ariawan saat ditemui di kantornya, Rabu (2/8/2023), tak memungkiri jika unggahan video viral terkait nasi goreng tersebut mengandung banyak persepsi.

“Mungkin kalau ada yang menghubung-hubungkan iya, tapi yang pasti bukan saya,” katanya.

Menurutnya, bagi siapa pun yang merasa tersindir dengan postingan tersebut merupakan bagian dari persepsi subjektif.

“Kalau mungkin ada yang merasa tersindir atau lain sebagainya itu subjektif,” ujarnya.

Pada salah satu kontennya, Ade Bhakti memang membahas soal nasi goreng setelah membuat video dengan warga pada sore hari.

“Waktu itu malam hari, sorenya syuting video sama warga yang minta tolong dibuatkan video,” jelasnya dikutip dari Kompas.com.

“Kemudian menunya nasi goreng, terus saya ngomong, lah sego goreng meneh (nasi goreng lagi),” katanya menambahkan.

Dia melontarkan ucapan tersebut lantaran sudah seharian makan nasi goreng.

Meski demikian, dia mengapresiasi program 'Nasi Goreng Mbak Ita' karena bisa mengenalkan nama wali kota ke warga sekitar.

“Meskipun nama wali kotanya panjang dan tapi kan nasi gorengnya namanya pendek,” ujarnya.

Meski demikian, Ade Bhakti sebelumnya juga mengaku belum pernah sekalipun menerima perintah secara langsung dari Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

“Sampai sekarang belum pernah. Boleh dilihat di WA (Whatsapp) saya,” katanya.

Berbeda saat dipimpin Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi).

Saat dipimpin Hendi, dia mengaku sering mendapatkan perintah melalui telepon secara langsung.

Hal tersebut membuat koordinasinya dengan Hendi lebih intens.

“Jadi saya kalau transisi dulu zaman Pak Hendi. Tidak membandingkan tapi kalau dulu, ada apa-apa telepon,” jelasnya.

“Mungkin cara koordinasinya beda. Sekarang lewat grup WhatsApp, mungkin,” ujar Ade Bhakti menambahkan.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf, Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati)