TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Marsekal Madya atau Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim mengungkapkan alasannya bergabung ke Gerindra setelah keluar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Barhim mengatakan, keputusannya masuk ke Gerindra karena ia mengidolakan Prabowo Subianto di tengah banyak tawaran masuk ke partai lain.
Sebelum bergabung ke Gerindra, Barhim diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW PPP Sultra.
"Kurang lebih lima sampai enam partai politik yang tawarkan saya bergabung setelah saya diusir," ungkap Barhim, Rabu (2/8/2023).
"Tapi saya memilih Gerindra, karena saya mengidolakan beliau (Prabowo) dan keinginan saya membesarkan Gerindra di Sulawesi Tenggara," tambahnya.
Baca juga: Barhim Jabat Ketua Dewan Pembina DPD Gerindra Sultra, Siap Menangkan Prabowo Subianto Presiden 2024
La Ode Barhim juga bercerita keputusannya bergabung ke Gerindra sempat dipertanyakan oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.
"Pak Ketua sempat tanya saya 'Pak Barhim bergabung ke Gerindra mau jadi penumpang atau ABK?'," ucapnya.
"Terus saya jawab 'Saya tidak mau jadi penumpang saya mau jadi ABK', itu pernyataan saya," lanjutnya menegaskan.
Untuk itu, saat ditunjuk menjabat Ketua Dewan Pembina DPD Gerindra Sultra, ia mengaku akan membantu partai dan memenangkan target politik di Pileg Sultra 2024.
Purnawirawan TNI AU ini juga membantah keputusan keluar dari PPP secara sukarela hingga bergabung ke Gerindra.
Baca juga: Selain Eks Ketua DPW PPP Sultra La Ode Barhim, Wakil Bupati Konawe Kepulauan Resmi Gabung Gerindra
"Itu, informasi bohong karena waktu itu saya dipinang tapi dilepas begitu saja. Jadi kalau dibilang rela tentu saya tidak rela," ungkapnya.
Selain itu, La Ode Barhim mengaku sebagai mantan prajurit dirinya tetap menerima risiko saat memimpin partai politik.
"Saya ini mantan tentara, dalam ajarannya memang tunduk pada perintah pimpinan. Jadi kalau saya dilengserkan begitu saja saya mau bikin apa," ujar Barhim.
Sehingga keputusannya untuk bergabung ke Gerindra selain karena mengidolakan Prabowo juga niatnya untuk mengabdi setelah kurang lebih 30 tahun meninggalkan Sulawesi Tenggara.
"Jadi diawali dengan idola, kalau saya tidak mengidolakan beliau (Prabowo), mungkin saya tidak akan ke Gerindra," ungkap Barhim. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)