Menurut Pembina Tahfizh Quran Ponpes As’adiyah Galung Beru Bulukumba, Ustadz Jusman Imam mengatakan, Arafah bermakna keyakinan.
Penamaan ini ada hubungannya dengan peristiwa nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya melalui mimpi.
Pada hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah itulah nabi Ibrahim yakin bahwa mimpinya benar.
“Untuk mengabadikan peristiwa tersebut, yakni kejadian di saat hati nabi Ibrahim yakin atas mimpinya, maka hari kesembilan bulan Dzulhijjah dinamai dengan hari keyakinan atau hari Arafah,” jelas Ustadz Imam.
Lebih lanjut Ustadz Imam menjelaskan, puasa hari Arafah itu memiliki makna, yakni:
1. Puasa Arafah hukumnya sunah muakkadah, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu, kecuali bagi jemaah haji yang sedang wukuf.
Baca juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah dan Jadwal Jelang Hari Raya Idul Adha, Pahala Dilipat Gandakan
Jemaah haji yang sedang di Arafah tidak disunahkan untuk puasa di Arafah.
2. Nabi Muhammad SAW menegaskan keutamaan puasa Arafah, yaitu dapat menghapus dosa.
3. Sedang puasa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, itu sebagai informasi, dan stimulasi agar kita tergerak untuk melaksanakan ibadah.
Bukan berarti pendekatan dagang atau pendekatan deposit sehingga bisa berbuat apa saja lantaran puasa dan dijamin pengampunan untuk memperoleh pengampunan, tapi tentu ada syarat dan kondisinya tidak sekadar puasa begitu saja.
Niat Puasa Arafah
Bagi Anda yang ingin melaksanakan puasa sunnah Arafah, berikut bacaannya niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa
Arti: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah,".
Selain membaca niat di atas, kamu juga dapat membaca niat berikut ini untuk menjalankan Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta'aalaa
Arti: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala,".
(*/Tribunjogja.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)