TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Daftar 7 calon jamaah haji (CJH) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berusia di atas 100 tahun yang menunaikan ibadah haji 2023.
Dari jumlah tersebut sebanyak 6 CJH tertua di Provinsi Sultra berasal dari Kabupaten Kolaka.
Sedangkan, 1 CJH berusia 100 tahun berasal dari Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara.
Calon jamaah haji tertua pada musim haji 2023 tersebut berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu atau Siskohat.
Data tersebut dilansir Pusat Data dan Informasi Haji Kementerian Agama atau Kemenag RI.
Berdasarkan data tersebut, total 65 CJH berusia di atas 100 tahun atau super lansia yang akan menunaikan ibadah haji 2023.
Jumlah tersebut sekitar 0,09 persen dari total 67 ribu calon jamaah haji Indonesia yang masuk kategori lanjut usia (lansia) dengan usia masing-masing di atas 60 tahun.
Baca juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler di Sulawesi Tenggara Mulai 11 April 2023, Besaran Bipih di Sultra
Jumlah CJH lansia tersebut sekitar 30 persen jamaah dari total 221 ribu warga Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji 2023 ini.
“Data Siskohat pelunasan per tanggal 15 April, ada 65 orang,” kata pejabat Humas Kemenag kepada jurnalis dari Media Center Haji 2023.
Kementerian Agama disebutkan ikut memfokuskan layanan haji 1444 Hijriyah ini kepada 67 ribu jamaah lanjut usia dan disabilitas itu.
Sebanyak 65 CJH berusia di atas 100 tahun tersebut berasal dari 36 kabupaten dari 12 provinsi diseluruh Indonesia yang 7 orang di antaranya dari Provinsi Sultra.
Sebanyak 3 calon jamaah haji dari Provinsi Sulawesi Tenggara berusia 102 tahun dan 4 orang lainnya usianya 101 tahun.
JCH tertua dari daerah ini dengan usia 102 tahun adalah Tuwo Dg Rani dan A Nurhaedah yang berasal dari Kabupaten Kolaka, serta Layadi yang berasal dari Kabupaten Buton Selatan (Busel).
Berikut selengkapnya daftar nama 7 CJH Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berusia di atas 100 tahun yang akan menunaikan ibadah haji 2023 ini beserta umur dan asalnya.
Simak pula nama-nama calon jamaah haji tertua di Indonesia pada musim haji 2023 pada bagian akhir artikel berikut ini.
1. Muh Sappi
Lahir: 4 Agustus 1922
Umur: 101
Asal: Jl Ladahai, Desa Ladahai, Kecamatan Wolo,
Jenis kelamin: laki-laki
2. Mou
Lahir: 2 Februari 1922
Umur 101
Asal: Jl Ekonomi No 105, Kelurahan Dawi-dawi, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara
Jenis kelamin: laki-laki
3. Mase
Lahir: 31 Desember 1922
Umur: 101 tahun
Asal: Jl Abadi, Kelurahan Kolakaasi
Jenis kelamin: perempuan
Baca juga: 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia Diberangkatkan 25 Mei 2023, Kemenag Siapkan 25 Juta Box Makanan
4. A Nurhaedah
Usia: 102 tahun
Lahir: 31 Mei 1921
Asal: Jl Pemuda, Kelurahan Balandete, Kabupaten Kolaka
Jenis kelamin: perempuan
5. Tuwo Dg Rani
Usia: 102 tahun
Lahir: 12 Mei 1921
Alamat: Dusun I Lalonggasu, Kelurahan Sani-sani, Kabupaten Kolaka
Jenis kelamin: laki-laki
6. Sitti Haniah
Lahir: 31 Desember 1922
Usia: 101 tahun
Alamat: Jl Kamboja, Kelurahan Sea, Kabupaten Kolaka
7. Layadi
Lahir: 1 Juli 1921
Usia: 102 tahun
Alamat: Dusun Kampung Baru, Desa Batu Atas Timur, Kabupaten Buton Selatan.
Calon Jamaah Haji Tertua Indonesia
Berikut nama-nama calon jamaah haji (CJH) Indonesia tertua alias super lansia yang akan menunaikan ibadah haji 2023 ini.
Merujuk data Siskohat, JCH tertua pada musim haji 2023 ini adalah Harun yang lahir pada 1 Juli 1904 atau kini berusia 119 tahun.
CJH tersebut berasal dari Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur (Jatim).
Selain Harun yang berusia 119 tahun, ada jamaah bernama Mispu yang berusia 106 tahun.
Dia lahir 10 Juli 1917 dan tercatat sebagai warga Dusun Lembanah, Desa Waru Timur, Pamekasan, Provinsi Jatim.
Jamaah tertua ketiga dari Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Karto Yitno Ahmad Sadiyo yang pada 6 Maret 2023 lalu berusia 106 tahun.
Baca juga: Kuota Haji Kendari Terbanyak di Sulawesi Tenggara, Disusul Kolaka, Kolut, Konawe, Bombana, Baubau
Karto lahir pada tahun 1918 dan merupakan warga Desa Berasan, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Provinsi Sumsel.
Jamaah tertua keempat berumur 104 tahun yakni Juhrawiyah, yang berasal dari Tabanan, Dusun Dauh Paken, Tabanan, Bali.
Selain memiliki calon jamaah haji tertua, Provinsi Jawa Timur berdasarkan data Siskohat juga akan memberangkatkan CJH super lansia terbanyak sebanyak 17 jamaah.
Disusul Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang memiliki jamaah di atas 100 tahun sebanyak 14 orang.
Dari 14 CJH super lansia dari Sulsel, sebanyak 10 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Wajo.
“Yang sudah pelunasan per tanggal 13 April 2023, 6 jamaah Wajo berusia 103 tahun," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel, Iqbal Ismail.
Keberangkatan Ibadah Haji 2023
Baca juga: Kementerian Agama Sulawesi Tenggara Ingatkan Para Jemaah Haji 2023 Perhatikan Hal Ini
Pemberangkatan 221 ribu calon jamaah haji (JCH) Indonesia tahun 1444 Hijriyah akan dimulai serentak 25 Mei 2023 mendatang di 14 embarkasi (terminal keberangkatan).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief PhD menyebut, kuota 221 ribu jamaah haji pascapandemi Covid-19 ini kembali normal.
Pelayanan dan persiapan penyambutan jamaah selama di Haramain (Mekah dan Madinah) dimulai 17 Mei 2023.
Bersamaan dengan pemberangkatan 1.324 petugas penyelenggara haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi.
Dirjen Haji menyebut, sebanyak 52 persen jamaah haji Indonesia tahun ini adalah wanita.
Ini mirip dengan komposisi jenis kelamin penduduk Indonesia.
Hilman mengaku senang jumlah petugas perempuan tahun ini juga bertambah.
Disebutkan, tema haji tahun ini adalah ramah lansia dan penyandang disabilitas.
Karena tertunda dan pengurangan kuota jamaah dari kerajaan Arab Saudi selama tiga tahun masa pandemi ada sekitar 67 ribu jamaah haji ketegori lanjut usia.
Mereka akan disiapkan khusus pendamping lansia dari petugas PPIH Arab Saudi dan Petugas Haji Daerah dari 14 embarkasi.
Disebutkan 4200 total petugas haji akan dilatih untuk siap melayani jamaah haji senior itu.
“Ini pertama kalinya. Jadi di dirjen haji dan petugas ada pejabat setingkat kabid, kasie lansia dan penyandang disabilitas.” jelas Direktur Bina Haji Dirjen PHU Arsad Hidayat dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.
Menurut Arsyad, alokasi dan pagu anggaran Petugas pelayanan lansia dan disabilitas ini tidak diambil dari dana tabungan haji jamaah melainkan dialokasikan melalui APBN.
Sekadar diketahui tahun ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengalokasikan sekitar Rp17 Triliun untuk biaya perjalanan haji 203 ribu jamaah haji reguler.
Komposisi jamaah lansia tahun ini, setelah pandemi naik menjadi 20 hingga 30 persen.
Disebutkan selama 3 tahun ini, pemerintah selalu otoritas penyelenggaraan haji tak bisa memberangkatkan sempurna dari jumlah kuotanya.
Dalam 2 tahun terakhir, otoritas Arab Saudi membatasi usia jamaah.
Namun, pada musim haji 2023 ini tak ada lagi pembatasan usia.
Itulah kenapa komposisi jamaah haji lansia naik signifikan.
“Kira-kira kita berharap jemaah lansia yang istitoah, yang masih bisa mandiri bisa melaksanakan ibadah dengan baik tentu dengan adanya keterbatasan masih bisa kita bantu keterbatasnnya,” katanya.
“Inilah perlu keterampilan khusus perlu wawasan khusus tentang itu,” jelasnya menambahkan.
Diapun memastikan ada pelayanan khusus untuk calon jamaah haji lansia dan diberi kemudahan.
“Ya kalau misalnya orang sudah tahu keterbatasan fisik tenaganya juga karena usia janganlah pembimbing ngajak terus jalan misalnya,” ujarnya.
“Atau konteks tertentu bagaimana mereka naik bus, ditempatkan dengan baik, saat naik lift, karena kalau enggak mereka akan left behind tersingkir terus,” katanya.
“Kita ingin memberikan layanan yang standar dan kemudahan. dan aksebilitas,” lanjutnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari)