Dia mengatakan, malam Lailatul Qadar sebaiknya diisi dengan qiyam.
Qiyamul lail yang dimaksud yaitu dengan mengerjakan shalat sunat malam, membaca al-qur'an, mendengarkan tausiah, dzikir, hingga bermuhasabah atau merenung.
Memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.
UAS menambahkan, agar tetap menjaga air wudhu, jangan sampai putus pada saat melewati malam Lailatul Qadar.
Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.
Malam Penuh Ampunan
Malam Lailatul Qadar adalah satu-satunya malam yang secara khusus dijelaskan dalam satu keseluruhan surat di Al Quran, yakni dalam surat Al-Qadr.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan," (QS al-Qadr ayat 4-5).
Baca juga: Hukum Potong Rambut saat Puasa Ramadan, Lengkap Mencukur Bulu Kemaluan, Kumis, hingga Kuku
Memang tak ada yang tahu pasti kapan malam Lailatul Qadar, tetapi mengutip dari buku Fiqih Wanita karya M Abdul Ghoffar, malam lailatul qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.
Lailatul Qadar diyakini terjadi pada malam-malam ganjil di bulan Ramadan, yakni malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan dua puluh sembilan.
Pernyataan tersebut didasarkan pada sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda:
يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ - رواه أحمد والبخاري وأبو داود
"Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bukhari, dan Abu Dawud).
Malam Lailatul Qadar adalah malam ampunan.