'Saya Memang Salah dan Mohon Ampun' Alasan Bharada E Ingin Tetap Jadi Polisi Demi Bayar Utang Budi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bharada E mengungkapkan alasannnya ingin tetap berada dalam institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Ia merasa memiliki utang budi pada institusi tempatnya mencari nafkah. Selain itu juga, berbagai pernyataan miring tentangnya dimaklumi Bharada E. Ia mengakui bahwa kesalahannya mematuhi perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Bharada E mengungkapkan alasannnya ingin tetap berada dalam institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Ia merasa memiliki utang budi pada institusi tempatnya mencari nafkah.

Selain itu juga, berbagai pernyataan miring tentangnya dimaklumi Bharada E.

Ia mengakui bahwa kesalahannya mematuhi perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Meski demikian, ia ingin memperbaiki kondisi yang ada bahkan memohon ampun atas apa yang telah terjadi.

Seperti diketahui, Bharada E atau Richard Eliezer saat ini sedang menjalani masa tahanannya.

Ia menjadi terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Baca juga: Bharada E Pindah ke Lapas Salemba Dibawa Diam-diam, Tempati Kamar Khusus Sesuai Permintaan LPSK

Kesalahannya menembak Brigadir J tak membuatnya diberhentikan dari Polri.

Dilansir dari Tribunnews.com, keputusan hasil sidang etik yang digelar oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri pada 22 Februari 2023 lalu memutuskan Richard Eliezer tetap menjadi anggota Polri.

Keputusan Polri tidak mengenai sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) untuk Richard Eliezer pun menuai pro dan kontra.

Banyak yang mengangga keputusan tersebut berlebihan.

Apalagi status Richard yang merupakan eksekutor pembunuhan Brigadir J.

Meski atas perintah Ferdy Sambo, banyak publik menilai Bharada E memiliki kesempatan untuk mencegah itu.

Namun tetap saja, Brigadir J terbunuh.

Belum lagi, vonis ringan oleh majelis hakim, yakni dengan vonis 1 tahun 6 bulan pidana penjara.

Richard Eliezer dalam program talkshow eksklusif Rosi yang tayang di Kompas TV pada Kamis (9/3/2023) malam, menanggapi polemik terkait kembalinya ia ke institusi Polri.

Richard mengaku memaklumi terhadap sejumlah suara miring tentang dirinya yang kembali ke Polri.

"Saya bisa memahami itu. Saya memang bersalah, saya memohon ampun atas kesalahan saya."

"Saya memohon ampun kepada Tuhan, kepada institusi Polri, dan kepada masyarakat juga karena kesalahan yang telah saya lakukan," kata Richard, dikutip dari youTube Kompas TV, Jumat (10/3/2023).

Richard pun meminta kerelaan masyarakat untuk kembali menerima dirinya sebagai bagian dari anggota Polri.

"Jadi pada kesempatan ini, izinkan saya bisa menyampaikan kepada masyarakat agar supaya bisa kembali lagi kepada institusi Polri untuk memperbaiki diri,” ujar Richard.

Baca juga: Isi Hati Kakak Brigadir J Tak Pernah Lupa Sosok Bharada E Pelaku Eksekutor Adiknya: Sedikit Kecewa

Menurut pengakuan Richard, ia mengaku merasa memiliki utang dengan institusi Polri atas kesalahannya.

"Dan saya merasa masih punya utang di institusi Polri. Saya berjanji dari perjalanan ini menjadi pelajaran bagi saya, dan saya berjanji untuk memperbaiki diri kepada institusi Polri agar saya bisa menjadi anggota Polri yang taat aturan ke depanya," sambungnya.

Bersyukur Diterima Kembali di Polri

Richard mengaku sangat bersyukur dengan diterimannya kembali ke institusi Polri.

"Saya inget dulu perjuangan saat masuk ke Polri, kurang lebih empat kali saya mengikuti tes, ketika saya diterima kembali saya merasa sangat-sangat bersyukur," ujarnya.

Keputusan Richard untuk tetap dipertahankan di Polri disampaikan oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Dr Ahmad Ramadhan, Rabu (22/2/2023).

Richard Eliezer, kata Ahmad Ramadhan, memiliki hal yang meringankan.

Bharada E (Kolase Tribunnewssultra.com)

"(Richard Eliezer) belum pernah dihukum kode etik maupun pidana, terduga pelaku mengakuai kesalahan, terduga pelaku telah menjadi justice collaborator, terduga pelaku masih berusia muda untuk melanjutkan kariernya, terduga pelaku telah meminta maaf kepada keluarga Brigadir Yosua," kata Ramadhan, Rabu.

Richard sebagai eksekutor juga disebut terpaksa melakukan penembakan karena adanya relasi kuasa dengan Ferdy Sambo.

"Juga semua tindakan terduga pelaku dilakukan dengan terpaksa karena diminta oleh atasan."

"Terduga pelaku tak berani menolak perintah FS yang jenjang kepangkatannya sangat jauh, dengan bantuan terduga pelaku membuat perkara terungkap," kata Ramadhan.

Kegiatan Bharada E di Rutan

Selama mendekam dibalik jeruji itulah banyak sekali kegiatan yang dilakukan Richard Eliezer dalam kesehariannya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Richard kini diketahui lebih banyak membaca buku.

Diakui Richard, dirinya saat lebih memfokuskan membaca buku guna mempersiapkan diri untuk skripsinya yang sempat tertunda.

"Sehari-hari saya di sini lebih banyak membaca buku. Sekarang masih dalam tahap belajar untuk membuat skripsi. Karena kemarin kan kuliah saya sempat tertunda. Jadi, pelan-pelan saya belajar buat skripsi," kata Richard dalam tayangan Youtube Rosi di Kompas TV pada Kamis (9/3/2023).

Disisi lain, eks ajudan Ferdy Sambo ini mengaku kondisi tubuhnya dalam keadaan stabil, tak gemuk ataupun kurus.

"Stabil, enggak naik," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Galuh Widya)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)