Mengutip buku tentangnya yang berjudul Jalan Hidupnya Ditempa Bagai Keris, ia tumbuh besar di Surabaya, Jawa Timur.
La Nyalla adalah lulusan Universitas Brawijaya Malang.
Baca juga: Kunker ke Buton, Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti Bahas Aspal, Diberi Gelar Kehormatan, Ziarah Makam
Sebelum terjun ke dunia politik, La Nyalla pernah bekerja serabutan menjadi sopir angkot jurusan Wonokromo-Jembatan Merah Surabaya, hingga sopir mini bus Surabaya-Malang.
Tak hanya itu, ia juga pernah berkarier sebagai ahli terapi penyakit dengan cara pengobatan alternatif.
Pendidikan
Mengikuti orang tuanya di Surabaya, La Nyalla menghabiskan sebagian besar hidupnya di Surabaya.
Ia mengenyam pendidikan di SD Bhinneka Bhakti, Surabaya.
Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 3 Surabaya, serta mengambil kuliah Teknik Sipil di Universitas Brawijaya.
Keberaniannya dalam berbagai hal, membuat La Nyalla kecil berani menghadapi segala hal.
Bahkan, ia terkenal dengan keonarannya.
Saking onarnya, ia sampai dimasukan ke pesantren di Bekasi. Tapi sayangnya, tidak berhasil.
Jiwa keberanian La Nyalla terus ditimpa dengan berbagai hal.
Ia pernah menghimpun para preman yang berkeliaran di sekitar tempatnya mondok dan mengajak mereka bertaubat.
Hebatnya, banyak preman yang kemudian setia mengikutinya.
Baca juga: Ketum PSSI Ungkap Kejelasan Nasib Liga 1 Musim Ini, Iwan Bule Beri Bocoran Ini
Pengusaha