TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Seorang ayah di Kelurahan Bone-Bone, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Suryadi berniat menjual ginjalnya.
Suryadi ingin menjual ginjalnya untuk membiayai pengobatan sang anak yang menderita penyakit jantung bocor dan penyempitan saluran paru-paru karena tidak mempunyai uang lagi.
Sang putra bernama Muhammad Sayid Alwi Alfarizie sudah menderita penyakit tersebut sejak masih usia delapan bulan.
Ia mengaku saat operasi pertama, berbagai macam hal sudah dilakukan bersama keluarga untuk bisa mendapatkan uang untuk sang anak.
"Jadi dari operasi pertama saya lakukan berbagai macam cara dan semua yang saya punya sudah saya korbankan. Keberangkatan kedua ini, saya berniat jual ginjal karena memang kehabisan cara," ujarnya.
Baca juga: Waspada Ispa dan Penyakit Menular Selama Musim Pancaroba, Dinkes Berbagi Tips Jaga Imun Tubuh
"Kalau ada yang bersedia membeli ginjal, saya ikhlas menjual ginjal saya, demi kesembuhan anak saya," lanjutnya.
Ia berniat menjual ginjalnya demi membiayai sang anak yang akan melakukan operasi kedua di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
Suryadi menyebutkan penghasilan dari kesehariannya sebagai buruh harian lepas atau tukang ojek belum cukup untuk membiayai operasi sang anak yang cukup besar dalam operasi kedua ini.
Untuk operasi kedua ini, anaknya yang masih berusia 1,4 tahun itu akan menjalani operasi pemasangan ring di jantungnya.
Suami Eva Islamiah ini tidak bisa merincikan seberapa besar biaya yang akan diperlukan untuk operasi anaknya, mengingat banyak alat medis dan obat yang tidak tercover oleh BPJS.
Baca juga: Sekda Kota Kendari Ajak Masyarakat Lawan Penyakit Tidak Menular dengan Gerakan Hidup Sehat
"Ini yang membuat saya merasa sedikit cemas dan takut, karena memang dari pihak rumah sakit. Kalau ada biaya alat medis atau obat dibutuhkan pasien sudah dibebankan kepada orangtua," terangnya.
Kata dia, saat anaknya menjalani operasi pertama di Jakarta telah menghabiskan biaya kurang lebih Rp90 juta, sebab saat itu anaknya dalam kondisi kritis.
Menurutnya, setelah menjalani operasi pertama, kini saluran pernapasan anak ketiga dari tiga bersaudara ini telah membaik.
"Hanya saja untuk saturasi jantungnya belum seperti anak-anak pada umumnya," pungkas Suryadi. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)