TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Pihak keluarga jenazah inisial MAA (27), berprofesi pegawai bank yang tewas di Indekos yang berada di Konawe Selatan (Konsel) menolak otopsi.
Kasat Reskrim Polres Konsel, IPTU Hendryanto Tandirerung, mengatakan keluarga meminta tidak dilakukan otopsi setelah jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara.
"Jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga," ucapnya, Minggu (18/12/2022).
Hendriyanto mengungkapkan meski pihak keluarga menolak otopsi, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti korban tewas.
Baca juga: DETIK-DETIK Penemuan Sesosok Mayat di Indekos Tinanggea Konawe Selatan, Diselidiki Polisi
Dengan mengumpulkan keterangan saksi dan hasil olah di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Sudah kami sementara singkronkan dengan bukti-bukti serta keterangan saksi-saksi," ujarnya.
Sebelumnya, seorang pria bernama Muhammad Amirul Aji (27) ditemukan tewan didalam kosan di Desa Abuki, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan.
Korban ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di dalam kosanya pada Sabtu (17/12/2022) sekira pukul 12.30 wita.
IPTU Hendryanto Tandirerung, mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh tetangga kosnya.
Baca juga: Intip Tempat Penitipan Suami di Kendari, Alasan Pemilik Dibalik Pemberian Nama Unik Kedainya
Saat itu, saksi Andi Risma bermaksud menuju kamar kecil, saat melintas di depan kamar korban, saksi melihat ada darah keluar dari dalam kamar melalui cela bawah pintu.
Saksi yang tidak bisa membuka pintu korban karena terkunci lalu mengubungi Polsek Tinanggea.
"Kami mendapatkan laporan, langsung menuju ke lokasi melakukan identifikasi terhadap korban dan olah TKP, " ujarnya.
Hendryanto mengungkapkan, identitas korban menunjukan Amirul Aji bekerja sebagai karyawan di Bank Sultra. Korban juga bertempat tinggal di Kendari.
Baca juga: Hendak Menyalip, Seorang Pengendara Motor di Puuwatu Kendari Alami Kecelakaan, Jari Kaki Patah
Dari hasil pemeriksan awal ditemukan ada luka di tangan korban, sementara penyebab pasti korban tewas masih dalam penyelidikan.
Ia mengatakan, jenazah korban yang semula akan diotopsi di RS Bhayangkara mendapat penolakan dari pihak keluarga.
Sementatra itu, pegawai RS Bhayangkara Kendari, Abidin juga membenarkan keluraga korban menolak otopsi.
Ia menuturkan, pihak rumah sakit hanya melakukan visum luar untuk mengetahui penyebab pasti korban tewas.
"Jadi hanya visum luar dan saat masih menunggu hasil penyelidikan," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)