Kedua tim sama-sama menelan kekalahan saat melakoni laga perdana.

Qatar menderita kekalahan 2-0 saat melawan Ekuador.

Mereka tak mencatatkan tembakan tepat sasaran dalam pertandingan itu.

Ini merupakan rekor buruk. Sejak 1966, satu-satunya tim yang gagal melakukan satu tembakan tepat sasaran dalam pertandingan Piala Dunia berturut-turut adalah Amerika Serikat. Momen itu terjadi saat melawan Republik Ceko dan Italia pada edisi 2006.

Pelatih Qatar, Felix Sanchez menegaskan bahwa tak ada alasan atas kegagalan. Dengan jantan, ia memberikan selamat kepada Ekuador.

"Tidak ada alasan, kami ingin memberi selamat kepada lawan kami, mereka pantas menang," ujarnya.

Kekalahan atas Ekuador telah melukiskan ketimpangan skuat Qatar di Piala Dunia 2022.

Bahkan pandangan kaum pesimistis: lebih baik ruan rumah menyerah.

Meskipun demikian, Felix Sanchez menegaskan bahwa masih banyak ruang untuk perbaikan performa untuk laga berikutnya.

“Ada banyak ruang untuk perbaikan. Mungkin tanggung jawab dan kegelisahan menguasai kita. Kami tidak memulai dengan baik. Itu adalah awal yang buruk,” tuturnya.

Qatar akan menghadapi Senegal yang merupakan unggulan di Grup A Piala Dunia 2022.

Senegal memang kalah melawan Belanda. Namun mereka yang kehilangan Sadion Mane, bukannya tanpa perlawanan.

Kalah 2-0, Senegal tampil bersemangat melawan Belanda dalam pertandingan pembuka.

Mereka menciptakan lebih peluang berbahaya daripada lawan mereka. Senelagal memiliki xG lebih tinggi (0,9 hingga 0,7) daripada Belanda yang lebih banyak tembakan (15 hingga 10).

“Kami kecewa, kami memiliki dua atau tiga peluang yang sangat bagus [melawan Belanda]," ujar Pelatih Timnas Senegal, Cisse.