“Komposisi-nya bisa diatur, misalnya 70 persen menggunakan aspal Buton dan 30 persen sisanya aspal impor,” jelasnya.
Apalagi, sudah banyak investor yang mau berinvestasi ke aspal Buton dalam beberapa tahun terakhir.
Tapi sejauh ini masih terkendala daya serap pasar yang minim.
“Kadin menerima keluhan pengusaha aspal dan keluhan mereka didominasi oleh ketidakpedulian pemerintah dalam penggunaan aspal Buton,” jelasnya.
Dari sisi bisnis, pengusaha tentu akan mengalami kerugian bila pemerintah tidak memproteksi penggunaan aspal Buton tersebut.
“Jadi kalau ada Keppres penggunaan aspal Buton tentu akan banyak investor yang mau berinvestasi. Tapi kalau belum ada (Keppres) para pengusaha masih enggan,” ujarnya.(*)
(Tribunnewssultra.com/Desi Triana)