"Nilai tambah, pajak, royalti, deviden ada disini. Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal. Bukan tambang," pungkasnya.
Untuk diketahui, PT WIKA Bitumen sebagai produsen aspal alam Buton yang memproduksi dan mengembangkan produk unggulan dari sumber daya alam Indonesia di wilayah Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sultra.
Sejak tahun 1924, membaca potensi sumber daya alam tersebut, aspal pun mulai dimanfaatkan dari wilayah Pulau Buton.
Permintaan Kadin Sultra
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Sulawesi Tenggara (Kadin Sultra) mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Sultra.
Wakil Ketua Kadin Sultra, Laode Rahmat Apiti, mengatakan kunjungan Kepala Negara sebagai salah satu bentuk perhatian untuk daerah ini termasuk untuk aspal Buton.
“Salah satu bentuk perhatian presiden terhadap aspal Buton,” katanya dalam keterangan tertulis diterima TribunnewsSultra.com.
Pascakunjungan tersebut, dia berharap Presiden Jokowi bisa menerbitkan Keputusan Presiden atau Keppres untuk penggunaan aspal Buton dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
“Kita berharap pascakunjungan beliau ke Buton bisa mengeluarkan Keppres penggunaan aspal Buton,” jelasnya.
Menurutnya, keppres yang dimaksud sebagai bentuk proteksi dan menjadi upaya untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam atau SDA di Tanah Air.
“Sebagai bentuk proteksi hasil dalam negeri, Presiden harus mengambil langkah kongkrit dengan mengeluarkan Keppres. Apalagi presiden menyerukan penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Rahmat, berdasarkan data menunjukkan Indonesia masih mengimpor 1,3 juta ton aspal dari luar negeri.
Bahkan, Indonesia disebutkan menjadi 10 negara pengimpor aspal terbesar.
“Jadi untuk mengurangi impor aspal harus ada keppres,” katanya.
Dengan Keppres tersebut, pemerintah pusat, pemerintah provinsi (pemprov) maupun pemerintah daerah (pemda) bisa memanfaatkan aspal Buton dalam membangun infrastuktur di daerah.