REKONSTUKSI: Tidak Ada Kontak Fisik Brigadir J dan Putri Candrawathi, Tak Ada Kekerasan Seksual?

Penulis: Risno Mawandili
Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANGKAPAN LAYAR video penanpakan Putri Candrawathi dalam reka adegan rekonstruksi. Momen ketika istri Irjen Pol Ferdy Sambo berbaring di kasur di kamar pribadinya di rumah di Magelang. Tak diperlihatkan kontak fisik antara Brigadir J dan Putri.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap kasus Brigadir J telah digelar hari ini, Selasa (30/8/2022).

Rekonstruksi ini menghadirkan 5 tersangka yakni Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kwat Ma'ruf.

Reka adegan dimulai dari rumah Ferdy Sambo di Magelang.

Baca juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, hingga Bharada E Jalani 35 Reka Adegan Pembunuhan Brigadir J

Baca juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, hingga Bharada E Jalani 35 Reka Adegan Pembunuhan Brigadir J

Dalam tayangan siaran langsung, ada 15 adegan saat rekonstruksi di Magelang.

Salah satu yang diperagakan adalah pengakuan tersangka Kwat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.

Keduanya menyebutkan bahwa Brigadir J melakukan tidakan asusila.

Disebutkan bahwa Kwat melihat Brigadir J mengendap-endap dari lantai arah kamar Putri di lantai dua. Sedangkan Putri mengaku menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan oleh Brigadir J.

Rekonstruksi yang dilakukan oleh Bareskrim Polri mengambarkan apa yang terjadi di Magelang.

Saat itu ditampilkan seolah-olah Brigadir J masuk di kamar pribadi Putri Candrawathi.

Brigadir J terlihat duduk di lantai, sedangkan Putri berbaring di ranjang.

Rekonstruksi lalu menggambarkan momen ketika Putri Candrawathi menelpon. Putri masih berbaring di atas ranjang saat menelepon.

Setelah itu, datanglah Bripka RR dan Bharada E. Mereka diceritakan baru saja pulang dari sekolah setelah mengantarkan makanan untuk anak Ferdy Sambo.

Bripka RR lalau melucuti senjata Brigadir J. Sedangkan Bharada E diperintahkan oleh Kwat Ma'ruf, untuk turun ke lantai satu.

Rekonstruksi adegan di Magelang ini tentu saja menjadi sorotan karena di sinilah Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.

Akan tetapi, rekonstruksi tak merekam kontak fisik antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.

Baca juga: Putri Candrawathi: Disuruh Ferdy Sambo Sebut Dilecehkan Brigadir J di Duren Tiga padahal di Magelang

Baca juga: Putri Candrawathi Akui Berbohong, Ubah Keterangan Karena Disuruh Ferdy Sambo

Pakar Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad yang menonton siaran langsung rekonstruksi tersebut, membenarkan bahwa tak ada kontrak fisik Brigadir J dan Putri Candrawathi di Magelang.

"Kalu kita lihat tadi di adegan 14, Putrikan pegang ponselnya dan menghubungi. Ini  yang menarik adalah apakah sudah terjadi pelecehan seksual atau belum," ujar Suparji kepada sebagiamana kepada BreakingNews iNews, dikutip dari kanal YouTube iNews, Rabu (30/8/2022).

"Dari adegan 14 belas belum terjadi (kontak fisik). Tapi apakah ini menghubungi dalam rangka melaporkan kejadian itu, atau dia menghubungi sebelum kejadian itu," lanjutnya.

"Tetapi kalau dari reka ulang tadi, kejadian kekerasan seksual itu belum nampak, kita lihat dalam ada Bharada E dan Riki Rizal," tambahnya.

"Apakah adegan tadi sudah nampak ketika berada di tempat tidurnya tadi, kita masih menunggu menunggu adegan-adegan berikutnya supaya pengakuan (kekerasan seksual) itu supaya logis," imbuhnya.

FOTO Putri Candrawathi - Ia menjadi sosok penting dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J. Istri Irjen Pol Ferdy Sambo akan menjalani pemeriksaan tersangka. (Istimewa)

Hal senada juga dikemukakan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso yang juga ikut menyaksikan siaran langsung.

Ia menegaskan bahwa rekonstruksi tak menunjukan kontak fisik antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.

"Itu nga kelihatan tadi ada pelecehan. Belum kelihatan karena kontrak dengan Brigadir J pun belum ada," ujarnya.

Menurut Teguh, sentuhan fisik paling tidak harus di lakukan kalau memang benar-benar ada kekerasan seksual.

"Persentuhan fisik harus dilakukan. Misalnya dia memegang, itukan hal yang biasa saja," jelasnya.

"Katanya dia membopong, itu sama sekali tidak ada bopong-membopong. Dia (Brigadir J) hanya duduk di lantai dekat ranjang. Jadi ngak ada persentuhan fisik," tambahnya.

"Di mana pelecehan seksualnya, bagaimana pelecehan seksualnya, tidak ada," imbuhnya.    

Untuk diketahui, rekonstruksi di Magelang ditutup dengan adegan ke-15. Ketika rombongan naik mobil menuju Jakarta Selatan.

Rekonstruksi lalu dilanjtukan di Jakarta Selatan yakni di rumah di Jalan Saguling Tida dan Jalan Duren Tiga.

Disebutkan bahwa ada 5 adegan yang akan dipergakan di Jalan Saguling Tiga. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)