Mereka turun ke jalanan untuk mencari uang lantaran faktor keterbatasan atau keterdesakan dari segi ekonomi.
"Baik data dari satpol PP, Dinsos dan DP3A, sebenarnya anak-anak ini murni bukan dari Kota Kendari. Tapi dari luar Kota Kendari yang tereksploitasi atau mungkin juga karena keterdesakan dari segi ekonomi," jelasnya.
Baca juga: Harga Ikan dan Sayuran di Baubau Sulawesi Tenggara Kini Kembali Stabil usai Sempat Melonjak Naik
Sehingga ia berharap, perlu meluaskan pemantauan terhadap Anjal di Kota Kendari.
Meskipun menurutnya Pemerintah Kota Kendari juga sudah melakukan upaya pencegahan, dalam hal ini pemerintah memfasilitasi anak-anak agar mendapatkan pendidikan di sekolah.
"Upaya prefentif ini kebijakannya ada di setiap daerah termasuk di luar Kota Kendari, bagaimana anak-anak yang diusia sekolah ini benar-benar bisa sekolah. Di Kota Kendari sendiri semuanya terprotek dan sekolah, utamanya anak-anak di usia dini," bebernya.
Bahkan Pemkot Kendari juga sudah sangat masif melakukan razia.
"Tapikan razia itu bukan langkah prefentif atau pencegahan, tapi itu salah satu cara menanganinya," bebernya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)