Berita Kendari

Harga LPG 5,5 Kg dan Elpiji 12 Kilogram Terbaru di Kendari Sulawesi Tenggara

Liquefied Petroleum Gas (biasa disebut LPG) non subsidi mengalami kenaikan harga di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Muh Ridwan Kadir
Harga LPG 5,5 Kg dan Elpiji 12 Kilogram Terbaru di Kendari Sulawesi Tenggara 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Liquefied Petroleum Gas (biasa disebut LPG) non subsidi mengalami kenaikan harga di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Untuk diketahui, kenaikan harga tabung LPG 5,5 kg dan elpiji 12 kilogram tersebut terjadi pada Minggu (10/7/2022).

Kenaikan tersebut tertuang dalam lampiran PT Pertamina Patra Niaga, Nomor 743/PNDA30000/2022-S3 perihal Harga Jual LPG Non PSO Rumah Tangga Periode Juli 2022.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com ke agen LPG Bright Gas seperti PT Rahmat Abubakar dan PT Putra Wirawan Gas, harga jual LPG sesuai ketetapan Pertamina.

Untuk LPG 5,5 kg, saat ini dibanderol Rp107 ribu yang sebelumnya Rp95 ribu atau mengalami kenaikan senilai Rp12 ribu.

Baca juga: Harga LPG 5,5 Kg dan 12 Kg di Kendari Sultra Naik, Sejumlah Distributor Ungkap Ketersediaan Stok

LPG 12 kg sebelumnya dibanderol Rp199 ribu merangkak naik menjadi Rp223 ribu atau mengalami kenaikan senilai Rp24 ribu.

LPG 50 kg malah mengalami penurunan harga yang sebelumnya Rp961 ribu menjadi Rp949 ribu atau mengalami penurunan senilai Rp12 ribu.

Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan kenaikan itu disebabkan Contract Price Aramco (CPA) untuk LPG yang masih tinggi.

"Iya, tren harga (CPA) masih tinggi pada bulan Juli 2022, mencapai 725 USD/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021," ujarnya, Senin (11/7/2022).

Lanjutnya, Pertamina Patra Niaga menyesuaikan harga untuk produk LPG tersebut seperti Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.

Baca juga: Harga Elpiji Non Subsidi Naik, LPG Eks Agen 5,5 Kg di Kendari Sulawesi Tenggara Dibanderol Rp95 Ribu

Kata dia, produk LPG non subsidi (5,5 kg dan 12 kg) yang porsinya sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sultra Dr Syamsir Nur mengatakan kenaikan harga LPG ini kemungkinan disebabkan oleh gonjang-ganjing perekonomian global yang masih terjadi sampai saat ini.

"Iya, situasi yang hingga saat ini belum mereda tersebut maka berimplikasi kepada negara kita Indonesia sebagai konsumen energi," jelasnya.

Menurutnya, kondisi tersebut berdampak pada persediaan maupun supply baik ke Tanah Air terlebih ke daerah yang tersebar di beberapa provinsi.

"Namun kemungkinan harga LPG akan mengalami penurunan karena memang ini sifatnya fluktuatif (bisa alami kenaikan harga maupun penurunan)," tuturnya.

Baca juga: Daftar Kenaikan Harga Elpiji di Sultra, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Sulut, Bright Gas Naik

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved