TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Beredar video viral Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, Bupati Buton Utara (Butur) Ridwan Zakaria, dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh (ARS) lempar uang kepada masyarakat di Butur.
Aksi lempar uang tersebut terjadi saat Ali Mazi yang juga Ketua DPW Nasdem Sultra berduet dengan ARS menyanyikan lagu Bento yang dipopulerkan penyanyi Iwan Fals.
Aksi video viral ini terjadi saat malam gala dinner Hari Ulang Tahun atau HUT ke-15 Kabupaten Buton Utara di pelataran Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Butur, Kelurahan Lipu, Kecamatan Kulisusu, pada Jumat (01/07/2022) malam.
Baca juga: Viral Gubernur Sultra Ali Mazi, Ketua DPRD Abdurrahman Saleh Bupati Buton Utara Lempar Uang di Butur
Menteri Pergerakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (FH UHO Kendari ) Rasyd, mengatakan aksi Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi Sultra itu sangat tidak terpuji.
"Seharusnya sebagai sosok pemimpin tertinggi di wilayah Sultra harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya," kata Rasyd, Senin (4/7/2022).
Kemudian, terkait pernyataan Kadis Keminfo Sultra, mengatakan aksi tersebut merupakan tradisi yang disebut dengan istilah Pasali.
Rasyd menyampaikan aksi dalam tradisi adat Buton saat membagi-bagikan uang atau Pasali ini merupakan bentuk ucapan terimakasih kepada tokoh adat.
Lantaran telah memanjatkan doa kepada yang maha kuasa dan ucapan terimakasih kepada kerabat yang telah meluangkan waktunya untuk hadir bersama-sama menyaksikan acara hajatan tersebut.
"Untuk kemudian meningkatkan kepedulian antar sesama masyarakat, dan lingkuangan hidup bermasyarakat serta meningkatkan rasa saling menghormati antar sesama dalam lingkungan hidup bermasyarakat," bebernya.
Namun jika pun benar yang dilakukan Gubernur dan Ketua DPRD Sultra itu adalah bagian dari tradisi masyarakat buton, dalam hal ini adalah Pasali.
Baca juga: Ketua Law Study Club Sultra Sebut Kurang Elok Samakan Hambur Uang Gubernur cs dengan Tradisi Pasili
Maka, Rasyd menyebut hal tersebut telah melenceng dalam Nilai budaya Pasali itu sendiri.
Nilai budaya yang terdapat dalam Pasali masyarakat buton terlihat dari penetapan besaran Pasali yang di berlakukan.
Sedangkan dalam video yang beredar, aksi hambur uang yang di lakukan oleh Gubernur maupun Ketua DPRD Sultra tidak terhitung jumlahnya, tanpa memperdulikan dan mempertimbangan keadaan masyarakat yang hari ini masih dalam proses pemulihan ekonomi.
"Sebagai seorang pimpinan Eksekutif dan Legislatif tertinggi dalam cakupan wilayah Sultra, tindakan tersebut seharusnya tidak di lakukan, di tengah himpitan ekomomi secara umum akibat dampak Covid-19 yang sudah berlangsung cukup lama," jelasnya.
"Tindakan menghamburkan uang itu tidak mencerminkan tindakan terpuji serta kepekaan dan kepedulian kepada masyarakat secara umum," tutupnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)