Pengamat soal Target Jokowi Temui Zelenskyy di Tengah Perang Rusia-Ukraina: Minimal Gencatan Senjata

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi saat bertolak ke Washington DC dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Selasa (10/05/2022) untuk menghadiri rangkaian pertemuan KTT ASEAN-AS. Pengamat sebut rencana Jokowi untuk terbang ke Kyiv dan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan membawa misi perdamaian konflik Rusia-Ukraina sebaiknya dipercepat.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pengamat mengungkap alasan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terbang ke Ukraina di tengah berlangsungnya invasi Rusia yang masih mengancam.

Diketahui bahwa Presiden Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv dengan membawa misi perdamaian untuk menyelesaikan konflik Ukraina-Rusia.

Kedatangan Presiden Jokowi di Ibu Kota Ukraina itu pun kabarnya akan dikawal ketat oleh puluhan anggota Paspampres bersenjata lengkap.

Pengamat Hubungan Internasional, Dinna Prapto Raharja menyebut rencana Presiden Jokowi ke Ukraina di tengah situasi perang ini harus disambut baik.

Baca juga: Jerman Ngaku Khawatir Putin Bakal Tutup Keran Pasokan Gas Selamanya, Imbas Invasi Rusia-Ukraina?

"Kalau kita tidak bersikap, tidak bersuara, itu sama sekali bukan pilihan yang bijak. Jadi ini satu hal yang positif yang perlu kita sambut baik," ujar Dinna seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari video di kanal YouTube metrotvnews yang tayang pada Jumat (24/6/2022).

Menurut Dinna, langkah perdamaian Presiden Jokowi untuk menemui Zelenskyy di Ukraina ini harus segera dilakukan meski kondisinya memang belum bisa disebut aman.

"Dalam kondisi seperti sekarang tidak ada waktu yang bisa diukur sebagai benar-benar tepat," ungkap Dinna.

"The sooner the better, lebih cepat lebih baik," imbuhnya.

Baca juga: Jadi Tuan Rumah G20, Jokowi Diminta Turun Tangan Selesaikan Konflik Bersenjata Rusia dan Ukraina

Dijelaskan Dinna, bahwa kepentingan Presiden Jokowi untuk terbang ke Ukraina ialah tak terlepas dari presidensi KTT G20 2022 yang dipegang Indonesia.

Sebagaimana diketahui bahwa pada November 2022 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali.

"Urgensinya buat Indonesia adalah lancarnya nanti pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali di bulan November 2022 di mana Indonesia akan memimpin." terang Dinna.

Dengan datangnya Presiden Jokowi di Kyiv sebagai pemegang presidensi KTT G20 2022, diharapkan dapat menciptakan situasi global yang kondusif.

Baca juga: Jokowi Tolak Permintaan Zelenskyy soal Bantuan Persenjataan Ukraina dari Indonesia untuk Lawan Rusia

Minimal dapat mendorong Rusia dan Ukraina untuk mengadakan gencatan senjata.

Dengan begitu, saat para delegasi dari berbagai negara berkumpul di Bali dalam forum KTT G20 November 2022 mendatang, pembicaraan dapat berjalan lancar.

"Agenda-agenda yang sudah disiapkan lintas negara, lintas kementerian, lintas instansi harapannya bisa dibicarakan dalam situasi yang kondusif meskipun masih ada ketidakpastian dalam hal konflik Ukraina dengan Rusia," papar Dinna.

Halaman
12