Mantan Panglima Tinggi NATO Sebut Babak Baru Perang Rusia-Ukraina Terjadi di Laut Hitam

Pada Mingu (5/6/2022), Stavridis menyebut babak baru itu akan terjadi beberapa minggu mendatang.

Editor: Ifa Nabila
Twitter.com/@DAlperovitch
Kapal perang Rusia Moskva yang tenggelam di Laut Hitam. Babak baru perang Rusia dan Ukraina diperkirakan akan terjadi di Laut Hitam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Babak baru perang Rusia dan Ukraina diperkirakan akan terjadi di Laut Hitam.

Hal ini diungkapkan oleh Mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO James Stavridis.

Pada Mingu (5/6/2022), Stavridis menyebut babak baru itu akan terjadi beberapa minggu mendatang.

Babak baru itu melibatkan sekutu Barat yang mengawal pengiriman biji-bijian dari Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-103: Rudal Pasukan Militer Putin Hujani Ibu Kota Kyiv

Berbicara kepada pembawa acara John Catsimatidis di acara radio Cats Roundtable, Stavridis mencatat bahwa kapal militer Rusia "mendominasi bagian utara Laut Hitam."

"Mereka memiliki 40 kapal perang, Ukraina secara efektif tidak punya sama sekali. Rusia memblokade pantai Ukraina itu—tidak mengizinkan pengiriman penting biji-bijian yang penting bagi ekonomi Ukraina, tetapi sangat penting untuk persediaan pangan dunia," kata Stavridis sebagaimana dilansir Newsweek.

"Jadi saya pikir Anda akan melihat … (gesekan) terbuka dalam konflik ini, yang akan menyangkut pengawalan kapal tanker biji-bijian masuk dan keluar dari Odessa," tambahnya.

Baca juga: Biara Bersejarah Svyatogorsk Lavra di Ukraina Hancur Diserang Rusia, 4 Orang Biarawan Tewas

Stavridis mengatakan dia meyakini bahwa misi itu akan dilakukan oleh PBB, NATO dan Amerika Serikat dan sekutunya.

"Tapi itu akan menjadi babak baru dalam perang, yang saya pikir akan muncul selama beberapa minggu ke depan," tambahnya.

Pada Mei, seorang pejabat Ukraina mengklaim bahwa AS sedang mengerjakan rencana untuk menargetkan kapal-kapal Rusia di Laut Hitam untuk menghilangkan blokade.

"Pekerjaan efektif Ukraina di kapal perang meyakinkan (AS) untuk mempersiapkan rencana untuk membuka blokir pelabuhan," kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko di Twitter bulan lalu.

Baca juga: 800 Orang Ukraina Pilih Sembunyi di Bawah Pabrik Kimia di Tengah Ancaman Rusia di Sievierodonetsk

"Pengiriman senjata anti-kapal yang kuat (Harpoon dan Naval Strike Missile dengan jangkauan 250-300 km) sedang dibahas."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Selasa (31/6/2022) bahwa PBB bekerja sama dengan pejabat Ukraina untuk mengangkut gandum melewati blokade Rusia.

“Rusia memainkan ‘hunger games’ dengan dunia, dengan memblokir ekspor makanan Ukraina dengan satu tangan dan mencoba untuk mengalihkan kesalahan pada Ukraina dengan (tangan) yang lain,” cuit Kuleba.

Lebih lanjut, kata dia, Ukraina sedang mengerjakan operasi internasional yang dipimpin PBB dengan angkatan laut mitra.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved