TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Korea Utara melaporkan kasus Covid-19 pertama sejak pandemi dimulai.
Sebagaimana diketahui bahwa pandemi Covid-19 dilaporkan muncul dan merebak di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019 lalu.
Hingga akhirnya virus tersebut menyebar ke negara-negara lain di dunia sejak awal 2020 sampai sekarang.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Al Jazeera, adanya kasus pertama Covid-19 di Korut meningkatkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan di satu-satunya negara di dunia yang tidak melakukan vaksinasi itu.
Pihak berwenang mendeteksi sub-varian dari virus corona varian Omicron yang sangat menular, BA.2, pada orang-orang di Pyongyang.
Baca juga: Jelang Lebaran Idul Fitri 2022, Kota Kendari Terkonfirmasi Nol Kasus Positif Covid-19
Hal itu dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korut pada Kamis (12/5/2022) tanpa merinci jumlah pasien yang dikonfirmasi.
“Ada insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah disimpan dengan aman selama dua tahun dan tiga bulan terakhir sejak Februari 2020,” kata penyiar negara.
Ia menambahkan bahwa upaya kontrol "maksimum" sedang diberlakukan di Pyongyang.
Korea Utara, yang menutup perbatasannya pada Januari 2020, telah menjadi salah satu dari sedikit negara di bumi yang tidak melaporkan wabah Covud-19.
Meskipun para analis telah lama menyatakan keraguan tentang angka resmi di Korut mengingat perbatasan darat negara itu yang rentan dengan Cina.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Cina Meningkat, Beijing Lakukan Tes Massal Hampir 20 Juta Warganya
Analis mengatakan pengakuan publik Pyongyang tentang wabah itu mungkin merupakan tanda parahnya situasi.
Tetapi tidak selalu merupakan tanda bahwa Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un akan menerima bantuan dari luar.
“Pyongyang kemungkinan akan menggandakan penguncian (lockdown), meskipun kegagalan strategi nol-Covid Cina menunjukkan bahwa pendekatan itu tidak akan berhasil melawan varian omicron,” ujar Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha, Seoul, Korea Selatan.
"Korea Utara memasuki periode ketidakpastian dalam mengelola tantangan domestik dan isolasi internasionalnya. Rezim Kim akan disarankan untuk menelan harga dirinya dan segera mencari sumbangan vaksin dan terapi.” tambahnya.
Surat kabar resmi Rodong Sinmun melaporkan Politbiro dari Partai Buruh yang berkuasa mengakui telah terjadi “pelanggaran” dalam pertahanan virus di Korut.
Baca juga: Dipenjara 5 Tahun gegara Korupsi, Presiden Ke-11 Korea Selatan Park Geun Hye Bebas Hari Ini