Kapolsek mengatakan, jika korban sudah dianiaya beberapa bulan terakhir.
Korban sering disiksa dengan cambuk kasur, bahkan diikat dengan tali rafia.
"Yang terakhir dibanting, kepalanya kena lantai, dan sempat muntah," ucapnya.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperi cambuk kasur, tali rafia, dan kasur.
F adalah sepupu Dila yang jadi kakak angkat, karena Dila kini diasuh oleh buliknya, alias ibu F.
Yang lebih memilukan, Dila sebenarnya bocah yatim piatu.
Baca juga: Sekeluarga Diculik dan Dianiaya Ketua Ormas di Medan, gegara Korban Bertengkar dengan Saudara Pelaku
Sempat Murung di Sekolah
Menurut teman korban, Kyla, terakhir dia melihat UF saat berangkat sekolah pagi tadi.
"Tadi jalannya kaki kanannya diseret, dia pakai sendal," katanya.
Kyla menuturkan, sejak UF mengalami masalah keluarga, korban menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Selain itu, kepala korban juga botak.
"Dia pakai jilbab, tapi kepalanya gak ada rambutnya, dibotak," ujarnya.
UF sendiri masih duduk dibangku TK di TK Aisyiyah Ngabean 2.
Menurut Kepala Sekolah TK Aisyiyah Ngabean 2, Rusmiati Hidayah, UF sudah satu minggu lebih tidak berangkat ke sekolah dengan alasan sakit.
"Dia masuk baru hari ini, tapi kondisinya seperti itu (penuh lebam)," katanya.
"Pertama saya lihat lengan dan di pipi," tambahnya.