Mendag Lutfi mencontohkan, di Medan tercatat stok minyak goreng sebanyak 25 juta liter yang semestinya mencukupi bagi penduduk Medan yang jumlahnya sekitar 2,5 juta orang.
"Jadi 1 orang itu menurut hitungan adanya 10 liter, saya pergi ke Kota Medan, saya pergi ke pasar, saya pergi ke supermarket tidak ada minyak goreng," terang Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi juga menyebutkan, situasi serupa di Surabaya dan Jakarta yang jumlah stoknya semestinya berlimpah namun terjadi kelangkaan di pasar.
Baca juga: Indogrosir Kendari Sultra Sediakan Minyak Goreng Secara Terbatas, Ukuran 2 Liter Begini Syaratnya
Tiga kota tersebut pun akhirnya menjadi sorotan lantaran ada industri minyak goreng di wilayah itu dan dekat dengan pelabuhan.
"Kalau ini keluar dari pelabuhan rakyat, satu tongkang bisa 1.000 ton atau satu juta liter dikali Rp 7.000-Rp 8.000, ini uangnya Rp 8-9 miliar," jelas Mendag Lutfi.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendag: Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Diumumkan Senin" dan "Soal Minyak Goreng Langka, Mendag: Ada yang Ambil Kesempatan dalam Kesempitan"