Disebut Tak Tampung Banyak Pengungsi Ukraina atas Invasi Rusia, Begini Klarifikasi Amerika Serikat

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KIRI: Presiden Amerika Serikat Joe Biden. KANAN: Suasana evakuasi warga sipil di Irpin, kota yang terletak di pinggiran Ibu kota Ukraina, Kiev saat Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara di wilayah tersebut.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat lebih dari 3 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022 lalu.

Tetapi Amerika Serikat sejauh ini hanya menerima beberapa ratus pengungsi Ukraina.

Hal tersebut pun membuat beberapa kritik mempertanyakan kebijakan pemerintah AS.

Pemerintahan AS pun mengungkapkan alasannya tak menampung lebih banyak pengungsi Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Reuters, Presiden AS Joe Biden dan pejabat tingginya mengatakan Amerika Serikat siap menerima pengungsi jika diperlukan.

Baca juga: Perang Masih Berlanjut, Presiden Ukraina Sebut Perundingan dengan Rusia Kini Lebih Realistis

Namun pemerintah AS telah berulang kali mengisyaratkan bahwa Eropalah yang harus menjadi tujuan utama bagi orang Ukraina.

"Kami akan menyambut pengungsi Ukraina dengan tangan terbuka jika, pada kenyataannya, mereka datang jauh-jauh ke sini," ujar Biden saat pertemuan sesama Demokrat di Philadelphia, Jumat (11/3/2022).

Wakil Presiden AS Kamala Harris, Sekretaris Negara AS Antony Blinken dan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki telah membuat komentar serupa.

Pada Kamis (10/3/2022) Psaki mengatakan bahwa pemerintah AS percaya 'sebagian besar' pengungsi akan ingin tetap tinggal di negara-negara tetangga di mana banyak yang memiliki keluarga, teman, dan mantan majikan.

Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan PBB untuk membawa pengungsi ke Amerika Serikat.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-21 Perang Rusia Vs Ukraina: Dikunjungi Petinggi UE di Kiev, Zelenskyy Yakin Menang

Apabila pengungsi Ukraina kekurangan perlindungan di Eropa, mengingat bahwa mengungsi ke Amerika Serikat bukanlah proses yang cepat.

Pemukiman kembali pengungsi dapat memakan waktu bertahun-tahun.

Meskipun pemerintahan Biden mempercepat proses untuk warga Afghanistan setelah penarikan militer AS dari Afghanistan pada Agustus lalu.

Pelajaran dari pengalaman itu dapat membantu mempercepat pemukiman kembali pengungsi lainnya, kata tiga pejabat AS kepada Reuters.

Sebagian besar anggota parlemen Demokrat mendesak Biden dalam surat 11 Maret untuk meningkatkan penerimaan pengungsi.

Baca juga: Sempat Ngotot gegara Diserang Rusia, Zelenskyy Akhirnya Akui Ukraina Tak Bisa Jadi Anggota NATO

Serta memungkinkan warga Ukraina dengan anggota keluarga di Amerika Serikat untuk masuk lebih cepat melalui mekanisme sementara yang dikenal sebagai 'pembebasan bersyarat kemanusiaan'.

Urgensi krisis pengungsi ini pun juga digarisbawahi oleh Olena Zelenska, istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Olena Zelenska mengatakan kepada ABC News bahwa dia menyerukan kepada wanita Amerika untuk mendukung perempuan dan anak-anak Ukraina yang mencari perlindungan.

Sejauh ini, belum ada data pengungsi yang diterima AS yang tersedia untuk bulan Maret.

Meskipun Amerika Serikat hanya menerima 514 pengungsi Ukraina pada bulan Januari dan Februari selama perang Rusia, menurut data Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Lebih dari 40.000 Pasukan Militer Suriah Daftar Perang Lawan Ukraina, Rusia Janjikan Gaji Segini

Biden menetapkan batas penerimaan untuk pengungsi keseluruhan pada tahun ini di angka 125.000.

Angka tersebut diperoleh setelah pendahulunya yakni Donald Trump, seorang Republikan, memangkas penerimaan pengungsi ke rekor terendah 15.000.

Biden pun telah menyisihkan 10.000 dari 125.000 slot pengungsi untuk orang-orang dari Eropa dan Asia Tengah, yang meliputi Ukraina.

Tetapi alokasi itu dapat diperluas jika diperlukan dan mempercepat kasus-kasus tertentu.

Baca juga: Jerman: Sanksi ke Rusia dan Bantuan Senjata ke Ukraina Tak akan Hentikan Perang tapi Memperpanjang

Hal yang Dilakukan AS saat Tak Menerima Banyak Pengungsi Ukraina

Pemerintah AS mencurahkan bantuan ekonomi yang signifikan untuk membantu negara-negara Eropa yang menerima pengungsi Ukraina.

Diketahui bahwa pada Selasa (15/3/2022) Biden menandatangani UU anggaran yang menyediakan 13,6 miliar dolar untuk membantu Ukraina dan sekutu Eropa.

Termasuk sekitar 4 miliar dolar untuk membantu orang yang melarikan diri.

Baca juga: Peristiwa Hari Ke-20 Perang Rusia Vs Ukraina: 97 Anak Tewas, Hasil Pembicaraan Ronde Keempat

Pemerintah AS juga mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan memberikan Status Perlindungan Sementara (TPS) kepada sekitar 75.000 warga Ukraina yang sudah berada di Amerika Serikat.

Status tersebut akan memberi mereka keringanan deportasi dan izin kerja selama 18 bulan serta dapat diperpanjang pada akhir periode itu.

Tetapi kebijakan tersebut tidak akan berlaku untuk pengungsi Ukraina yang tiba setelah 1 Maret.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)