Minyak Goreng Langka di Sultra

Pedagang Gorengan di Kendari Terancam Tutup Karena Minyak Goreng Langka, Minta Bantuan Pemerintah

Penulis: Laode Ari
Editor: Muhammad Israjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saeful salah satu pedagang gorengan di Kota Kendari, mengeluhkan kelangkaan hingga harga minyak goreng semakin naik. Bahkan dia menyebut kelangkaan minyak ini bisa membuat beberapa pedagang termasuk dirinya bisa menutup dagangan.

Selain, karena kebutuhan minyak yang semakin didapat hingga menaikkan harga dagangan, ia juga mengeluhkan harga minyak goreng semakin naik setiap harinya.

Karena untuk kebutuhan dagangan, biasanya ia mengahabiskan 18 sampai 20 liter minyak goreng perhari.

Sementara minyak goreng di pasar bisa dapat seharga Rp800 ribu perjerigen atau per pack berisi 18 liter.

"Harga minyak semakin naik sekarang di pasar, dua hari lalu masih Rp500, tapi sekarang sudah Rp800 ribu per jerigen," ungka Saeful.

Menurunya, jika harga minyak yang semakin naik dan langka hingga saat bulan ramadhan, maka kemungkina dagangan itu terancam tutup.

Baca juga: Emak-emak di Konawe Sultra Ngamuk Gegara Antre Minyak Goreng di Alfamidi Harus Pakai Kupon

Hal itu, karena semakin banyak pelangganya yang tidak lagi membeli gorengan karena harga yang dipatok semakin naik untuk menutupi kebutuhan membeli minyak goreng.

Ia juga mengatakan, omset yang diperoleh setiap harinya dari dagangan gorengan kurang lebih Rp2 juta.

"Tapi kalau semakin mahal ini minyak goreng bisa-bisa semakin susah orang mau beli gorengan, apalagi saat bulan puasa, dagangan saya bisa tutup karena sedikit yang beli,"jelasnya.

Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah bisa turun tangan menyelesaikan masalah ini.

"Jadi tindakannya pemerintah harus ada, supaya rakyat tidak terlalu repot dan susah" harapnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/La Ode Ari)