TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Salah seorang pengunjuk rasa meninggal dunia diduga akibat tertembak di bagian dada saat demo tolak tambang emas.
Diketahui korban bernama Rifaldi (21) warga Desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Dikutip dari Tribunnews.com, kejadian naas tersebut terjadi saat korban bersama puluhan masa aksi lainnya dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian.
Akibatnya, aksi unjuk rasa tolak tambang yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) malam berakhir ricuh.
Ketua MPM UHO Kendari, Abdul Gafar mengatakan penembakan pengunjuk rasa demo tolak tambang emas ini mengecam tindakan tersebut.
Kata Abdul Gafar, kejadian memilukan ini kini terulang kembali mengingat tragedi 2 mahasiswa UHO Kendari tewas tertembak oknum polisi ter tanggal 26 September 2019 lalu.
Baca juga: Tragis! Pendemo Tewas Tertembak Saat Ricuh Demo Tolak Tambang Emas di Parigi Moutong Sulawesi Tengah
"Belajar dari kejadian pada tanggal 26 September 2019 di mana dua mahasiswa UHO yang tertembak pada saat aksi demontrasi RUU KUHP di depan kantor DPRD SULTRA yang belum terselesaikan sampai saat ini," katanya.
Untuk itu tak ingin kasus dua mahasiswa UHO tewas tertembak yang hingga kini tak kunjung terselesaikan kasusnya.
Ia meminta kepada kepolisian Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk cepat mendalami kasus tersebut.
"Tentu harapan kami pihak kepolisian Polda Sulteng secepatnya mendalami kasus ini agar kasus tersebut dapat di selesaikan dan pelaku dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya," tuturnya.
Baca juga: Tanpa Dikawal Polisi, Ganjar Pranowo Kembali Datangi Desa Wadas: Berikan 3 Solusi Masalah Waduk
Selain itu, ia berharap kepada para demonstran untuk selalu mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Kami keluarga besar MPM UHO mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang menimpa saudara Erfaldi dan pihak keluarga di berikan ketabahan atas kejadian ini," ucapnya.
Sebelumnya Tragis bagi Rifaldi tewas tertembak setelah proyektil yang diduga dilesakkan aparat kepolisian menembus dadanya pada Minggu (13/2/2022) malam.
Pria yang belum berkeluarga ini meregang nyawa saat unjuk rasa menolak tambang emas PT Trio Kencana di daerah mereka.
Kabar duka bagi warga desa tersebut menyeruak setelah demo yang berlangsung hingga malam hari itu berujung ricuh.