TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program pengembangan ekonomi hijau serta pembiayaan berkelanjutan.
Program tersebut menjadi agenda penting dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022.
Dalam Presidensi G20 2022 bertajuk "Recover Together, Recover Stronger" tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, untuk mendukung program pengembangan ekonomi hijau nantinya akan melibatkan seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan.
Ia menambahkan, hal itu karena kebijakan yang bersifat nasional kurang efektif apabila tak didukung oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah.
"Ekonomi hijau merupakan sebuah upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menghilangkan kesenjangan di masyarakat," ucapnya dalam seminar pemulihan ekonomi, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Duta Besar Seychelles Kunjungi Konawe Utara, Bupati Ruksamin Beberkan Potensi Sumber Daya Alam Konut
Baca juga: Pertemuan Dewan Kehormatan PWI dan DKP se-Indonesia, Bahas Soal Kerja Pers & Polemik di Era Digital
Baca juga: Cerita Sekda Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas Tertular Covid-19: Sudah Kuat Makan
Menurutnya, program tersebut mengurangi risiko kerusakan lingkungan dan memastikan bahwa sumber daya alam tetap terjaga.
Wimboh menuturkan, dalam pengembangan ekonomi hijau, Indonesia menjadi negara yang sangat penting.
Mengingat Indonesia kaya akan sumber daya mineral dan potensi keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya perikanan, kehutanan serta pertanian.
"Untuk itu, komitmen Indonesia akan menjadi perhatian dunia terutama terkait target pengurangan emisi gas rumah kaca,"imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)