Kecelakaan Maut Beruntun Simpang Muara Rapak Balikpapan, Ternyata Sudah 13 Tragedi 

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik kecelakaan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), jumlah korban tabrakan beruntun, penyebab, hingga kronologis selengkapnya.

Rahmat berharap pembangunan fly over masuk dalam anggaran tahun ini.

"Alhamdulilah tahun 2021 kemarin, masuk dalam anggaran perubahan. Diusulkan, namun di akhir pembahasan tersebut, anggaran dialihkan kegiatan-kegiatan lain."

"Ini lah harapan saya, atas nama pemerintah Kota Balikpapan, saya berharap para anggota DPR Kalimantan Timur Dapil Balikpapan bisa tentunya berkombinasi terus untuk bisa merealsasikannya ke bapak Gubernur."

"Setidaknya diprioritaskan tahun ini dalam perubahan sehinga tahun depan segera realiasi pembangunan fly over," jelas dia.

Tak hanya di Simpang Rapak, menurut Rahmat, fly over di titik lain juga perlu dibangun karena melihat kondisi jalan Balikpapan banyak yang menanjak.

"Secara geografis, Balikpapan memang kulturnya daerah bukit."

"Jadi bukan hanya di kawasan Rapak saja. tetapi ada beberapa titik jalan agak berbukit sehingga juga rentan terhadap kecelakaan," tuturnya.

Deretan Kecelakaan Maut di Simpang Rapak: 13 Tragedi Terjadi dalam 13 Tahun Terakhir

Dikutip dari Tribun Kaltim, peristiwa kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak memang kerap terjadi.

Sejak tahun 2009, sekitar 13 tragedi kecelakaan yang terjadi.

Artinya, dalam setiap tahun, kecelakaan lalu lintas terjadi setidaknya satu kali di lokasi tersebut.

Menurut sejarah, Simpang Muara Rapak atau yang kerap disebut tanjakan Rapak, memang menjadi momok bagi pengendara lalu lintas di Kota Balikpapan.

Di persimpangan ini terdapat bundaran yang disebut titik nol kilometer Balikpapan yang menghubungkan Jl Soekarno Hatta, Jl Ahmad Yani, dan Jl Letjen Suprapto, dan Jl Klamono Gn Pipa.

Ada lima traffic light yang terpasang di persimpangan jalan tersebut.

Traffic light di ujung Jl Soekarno Hatta inilah yang paling rawan kecelakaan lalu lintas.

Sebab, dua sisi jalan tersebut berupa tanjakan dan turunan.

Halaman
1234