Berita Buton Selatan

Kisah Perawat di Kolaka, Lulus CPNS Nilai Tertinggi Versi BKN Namun Ngaku Dicurangi di Buton Selatan

Penulis: Amelda Devi Indriyani
Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ningsih Sri Handayani perawat di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, ketika curhat di media sosial. Ningsih mengaku menjadi korban kecurangan seleksi CPNS di Buton Selatan pada tahun 2019 silam.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Ningsih Sri Handayani (30) hanya bisa menyapu dada.

Dia mengklaim dirinya dicurangi dalam tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tentu sulit dimengerti, mengapa dia yang dinyatakan lolos tes CPNS dengan nilai tertinggi versi Badan Kepegawaian Negara (BKN) tak mendapat Nomor Induk Pegawai (NIP).

Wanita asal Kabupaten Kolaka yang merupakan perawat itu mengaku dicurangi.

Kisah kecurangan ini disebutkan terjadi pada seleksi CPNS 2019, namun ramai di publik setelah Ningsih menceritakannya kembali.

Ia berbicara lewat video berdurasi 38 menit yang dibagikan di akun Facebook pada 27 November 2021.

Menyusul kabar Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI menemukan kecurangan dalam seleksi CPNS tahun 2021 sehingga mendiskualifikasi 41 peserta SKD CPNS asal Kabupaten Buton Selatan.

Momen kecurangan CPNS tahun ini membangkitkan kembali luka pedih yang dialami Ningsih pada 2019.

Baca juga: 41 Peserta CPNS Buton Selatan Didiskualifikasi, BKN Temukan Semua Komputer Simpan Aplikasi Remote

Ia berharap mendapat keadilan dan jawaban pasti, apa yang terjadi pada seleksi SKD CPNS Buton Selatan 2019.

Ningsih menguraikan, mendaftar dalam formasi CPNS tenaga kesehatan dengan penempatan tugas di Puskesmas Kecamatan Kadatua, Buton Selatan.

Di puskesmas tersebut dibutuhkan dua tenaga kesehatan.

Ningsih dinyatakan lulus pada SKD dan masuk dalam daftar 7 besar nilai tertinggi khusus CPNS Buton Selatan tahun 2019.

Pada SKB CPNS Buton Selatan 2019, nama Ningsih masuk dalam daftar 5 besar peraih nilai terbaik versi BKN RI.

“Ini bukti saya dinyatakan lulus, mulai tes administrasi, tes SKD hingga SKB,” ujar Ningsih melalui video yang diunggahnya.

Namun belakangan namanya tidak pernah muncul sebagai penerima NIP, malah digantikan oleh seorang yang memiliki nilai jauh lebih rendah.

Halaman
1234