“Kemarin kita lihat selama sebulan dua bulan terakhir ini pendidikan tatap muka dilakukan, meskipun baru seminggu sekali atau dua minggu sekali,” kata Putra.
“Ini yang sedang kita perjuangkan agar pendidikan tatap muka itu dilakukan seminggu tiga kali lah,” jelasnya menambahkan.
Menurut Putra kegiatan belajar mengajar tatap muka sangat penting.
Ia mengatakan hal itu antara lain karena anak-anak SD yang kehilangan masa belajar selama 6 bulan sama dengan kehilangan 2 tahun pengalaman belajarnya berdasarkan riset yang pernah dibacanya.
Menurutnya, pembelajaran daring juga tidak hanya berdampak pada peserta didik melainkan juga pada guru.
Sehebat dan semandiri apapun guru, menurutnya tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa pembelajaran tatap muka.
“Untuk itu makanya ketika kita bicara tentang Covid-19 pandemi, dan juga kita bicara tentang learning loss, mari kita sama-sama memastikan agar anak-anak kita tahun depan masih tetap bisa sekolah fisik, hadir fisik, kuliah fisik,” ujarnya.(*)