Fakta Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa, Gibran: Yang Terjadi di Solo Itu Tanggung Jawab Saya

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibunda GE, mahasiswa UNS yang meninggal dunia saat ikut diklat Menwa di rumah duka, Senin (25/10/2021).

"Di lokasi sempat di ruqyah, habis itu ceritanya seperti apa tidak tahu, tahu-tahu sudah di rumah sakit," terangnya.

Sutarno menduga korban meninggal lebih dari dua jam setelah dikabari pada Senin (25/10/2021) pukul 02.00 WIB.

"Kalau melihat lukanya seperti itu, nggak satu atau dua jam, kemungkinan sudah lama, karena cairan yang keluar dari kepalanya sudah bau," kata dia.

Kemungkinan lanjut Sutarno, saat masih di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Korban baru dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya kabar duka tersebut terdengar oleh keluarga," ucap dia.

Baca juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal saat Diklat dengan Luka Lebam, Keluarga Setuju Autopsi

2. Pihak keluarga didatangi orang tak dikenal

Sutarno melanjutkan ceritanya, rumah orangtua GE sempat didatangi oleh 2 orang tak dikenal.

Mereka mengaku teman GE dari satu organisasi Menwa UNS.

Waktu itu, kedua orangtua GE, Sunardi (54) dan Endang Budiastuti (53) masih terlelap tidur, Senin (25/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat ditanya ada apa? Dua muda-mudi itu, hanya bilang kata penting karena berkaitan dengan anaknya.

Tanpa pikir panjang, orangtua GE meluncur dari Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ke Kota Solo.

Dinginnya angin malam dari Gunung Lawu tak dihiraukan, meski keduanya memakai sepeda motor menuju titik yang diarahkan dua orang itu.

"Diminta ke RSUD Dr Moewardi Solo," kata Sutarno.

Setelah satu jam perjalanan, seluruh badan pensiunan militer Sunardi dan Endang itu lemas tak berdaya, ternyata diarahkan ke kamar jenazah RSUD Dr Moewardi.

"Gak bisa berkata-kata dan lemas, di hadapanya anaknya yang sudah jadi jenazah," jelas Sutarno.

Halaman
1234