Hari Santri Nasional 2021

Hari Santri Nasional 2021, Gubernur Sultra Ali Mazi Sebut Santri Berperan Pertahankan Tanah Air

Penulis: Muh Ridwan Kadir
Editor: Muhammad Israjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upacara Hari Santri Nasional 2021 bertempat di Pesantren Ummushabri sebagai pembina upacara Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Sulawesi Tenggara digelar di Pesantren Ummushabri Kendari pada Jumat (22/10/2021).

Peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Sulawesi Tenggara berlangsung di lapangan Pesantren Ummushabri pada pukul 08.00 wita.

Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan penatapan 22 Oktober sebagai hari santri merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad.

Baca juga: Diajak Kenalan di Medsos Untuk Kerja Gaji Rp18 Juta, Siswi SMK Ini Malah Dijual

Menurutnya, dalam resolusi itu berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang kita peringati sebagai hari pahlawan,"ucap Ali Mazi, Jumat (22/10/2021).

Ali Mazi mengungkapkan pada tahun ini peringatan Hari Santri dengan mengusung tema Santri Siaga Jiwa Raga.

Tema tersebut, sebagai bentuk sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Baca juga: Potret Salat Jumat Berjamaah Beralas Koran, Peserta Muktamar IMM XIX Kendari & Polisi di Lobi Hotel

Kemudian Gubernur Sultra menjelaskan maksud dari siaga jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak.

Lanjutnya, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran islam rahmatan lil'alamin, serta tradisi luhur bangsa indonesia.

"Bila zaman dahulu jiwa santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan indonesia, maka santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan indonesia,"ujarnya.

Kemudian maksud dari siaga raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk indonesia.

Baca juga: Tak Gondrong, Sule Ungkap Alasan Ganti Gaya Rambut, Terkait dengan Anaknya Bersama Nathalie Holscher

Oleh karena itu, santri tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk indonesia.

Jadi, kata Gubernur siaga jiwa raga merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafs.

Yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai tirakat lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pencegahan Covid-19

Halaman
12