TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang pemuda bernama Sayyid Bintang (20) menjadi korban pembegalan.
Ia tewas ketika berboncengan dengan temannya, Slamet Riyadi (19).
Motor mereka ditendang oleh komplotan begal.
Aksi pembegalan terjadi di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/9/2021) dini hari.
Baca juga: Tukang Ojek Umur 59 Tahun Jadi Korban Aniaya Begal yang Nyamar sebagai Penumpang, Motor Dibawa Kabur
Setelah ditendang begal, motor korban menabrak trotoar.
Akibatnya, seorang korban tewas.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku terlebih dulu menenggak minuman keras.
Korban meninggal dunia adalah warga Manyaran.
Sementara satu korban lainnya adalah Slamet Riyadi yang merupakan warga Semarang Selatan.
Tak butuh waktu lama, jajaran Polrestabes Semarang pun membekuk dua dari tiga pelaku pembegalan itu.
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Kandung sejak SMP hingga Kini Korban Lulus SMK, Dilakukan saat Ibu Tak di Rumah
Masing-masing adalah Adhi Pratama (27) dan M Haidar (22). Sementara satu pelaku lain berinisial AS masih buron. Adhi, warga Sarirejo Semarang Timur itu merupakan residivis.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV di Jalan Pemuda, pada pukul 03.41 tiga pelaku membutunti korban yang berboncengan.
Tiba-tiba, tiga pelaku yang mengendarai dua sepeda motor itu memepet korban dan AS menendangnya. Tak ayal, sepeda motor korban menabrak trotoar jalan.
Baca juga: Ingin Ambil Bola, Bocah Ini Berteriak karena Lihat Mayat Tergantung di Pohon Dekat Lapangan
"Pada rekaman CCTV, korban tergeletak. Kemudian tiga pelaku berbalik arah dan mengambil barang milik korban.
Dua dari tiga pelaku sudah kami amankan 18 jam setelah kejadian," jelasnya saat konfrensi pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (6/9).
Irwan mengatakan pelaku Adi Pratama ditangkap tim resmob Polrestabes Semarang, Minggu pukul 18.30 di Lemah Gempal.
Setelah itu, polisi menangkap M Haidar di Bong Lama sekitar pukul 20.30.
"Tersangka Adhi Pratama merupakan residivis dan telah menjalani dua kali proses pidana," ujarnya.
Baca juga: Depresi Masalah Keluarga hingga Kabur dari Rumah sejak Mei, Pria Ini Ditemukan Tinggal Kerangka
Kapolrestabes menambahkan, pihaknya juga menyita dua sepeda motor yang digunakan pelaku dalam melakukan aksi kejahatan. Sementara dua pelaku dijerat pasal 365 ayat 4 KUHP.
Saat konferensi pers, dua pelaku dihadirkan. Adhi megnatakan, bila sebelumnya ia pernah menjalani hukuman selama enam bulan lantaran merampas ponsel seorang pelajar.
Pembegalan yang dilakukannya di Jalan Pemuda, diakuinya sebagai aksinya yang kedua.
Sementara Haidar mengatakan bila pembegalan bersama Adhi adalah aksi pertamanya. Sebelum membegal, ia menenggak minuman keras terlebih dahulu.
Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengingatkan agar pelaku kejahatan tidak beraksi di wilayahnya.
Pria akrab disapa Hendi menegaskan, kepolisian bersama stakeholder terkait telah siap melibas aksi kejahatan yang dilakukan di Kota Semarang.
"Saya juga wanti-wanti kepada orangtua untuk terus mengawasi anak-anaknya," ujarnya.
Selain itu, kata Hendi, pemerintah kota Semarang juga akan menambah CCTV. Keberadaan CCTV di banyak titik, ujar Hendi, juga akan sangat membantu mengungkap aksi kejahatan. Menurutnya, di 2020, Pemerintah Kota
Semarang sebenaraya telah menganggarkan pemasangan 10.500 CCTV. Namun hal tersebut tertunda karena pandemi Covid-19.
"Namun karena pandemi, di 2021 baru dilakukan tambahan monitor dan tahun depan akan ada tambahan 10.500 CCTV," jelas Hendi.
Sebelumnya, petugas Kodim 0733/BS yang tengah piket, Heri mengatakan, saat kejadian ia melihat ada tiga sepeda motor.
Tak lama kemudian, satu di antara tiga motor itu jatuh tepat di depan SMA 3 Semarang.
Mengetahui hal itu, ia pun lagsung berupaya menolong korban. Tak lama kemudian, Tim Elang Hebat Semarang (Tebas) juga tiba di lokasi kejadian.
"Ada satu motor yang jatuh kemudian dua motor lainnya bablas," ujarnya di dokumentasi video Tebas.
Peristiwa itu juga dibenarkan Dandim 0733/BS, Kolonel Inf Yudhi Diliyanto. Saat itu anggotanya yang sedang piket langsung menolong korban pembegalan.
Menurutnya, saat kejadian kondisi jalan sangat sepi.
"Anggota kami saat mengetahui kejadian itu langsung mendatangi dan menolong korban," jelasnya.
(TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengakuan Begal Maut di Jalan Pemuda Semarang : Sebelum Beraksi Mabuk Dulu