TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini sedang memastikan setiap guru yang sudah divaksin.
Dikbud Sultra meminta semua guru dan tenaga pengajar sudah menjalakan atau mengikuti vaksinasi sebelum dibukanya proses belajar tatap muka Juni 2021.
Mengingat pada tahun ajaran baru segala persiapan terkait proses pembelajaran tatap muka akan segera dilaksanakan.
Namun dengan kondisi dan situasi terakhir ini, angka kasus Covid-19 Sultra khususnya Kota Kendari makin melonjak.
Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Dikabarkan Positif Covid-19, Sekda Sebut Hanya Kurang Sehat
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Kendari Dimulai Juli 2021, Dikmudora Berlakukan Shift untuk Siswa
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio.
Asrun mengatakan terkait persentase vaksinasi guru untuk persiapan tatap muka di Sulawesi Tenggara secara total telah mencapai 70 persen.
"Sehingga dengan angka persentase yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari telah siap melakukan pembelajaran tatap muka," ucap Asrun saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/6/2021).
Namun Asrun menyebut, semua tergantung daerah apakah daerah tersebut telah ditetapkan zona hijau, orange, ataupun merah.
"Sehingga Dikbud Sultra saat ini mewajibkan setiap guru untuk divaksin hal itu guna persiapan pembelajaran tatap muka," ungkap Asrun.
Asrun menuturkan, meski faktanya ada sebagian guru yang belum divaksin, namun itu pasti dipengaruhi beberapa faktor.
Untuk itu beberapa tenaga pendidik yang belum divaksin maka guru tidak boleh untuk mengikuti atau menerapkan pembelajaran tatap muka.
Sehingga alternatif yang diterapkan yaitu tenaga pendidik yang belum divaksin tetap melakukan pembelajaran daring.
"Artinya, guru tersebut tetap merancang pembelajarannya dengan jarak jauh, yang nantinya akan disampaikan ke siswa-siswi," ujar Asrun.
Diketahui, pembelajaran daring dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Buka PBM Tatap Muka 1 Juli
Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PBM) mulai 1 Juli 2021.
Sekretariat Kota Kendari Nahwa Umar, mengatakan angka kenaikan jumlah positif Covid-19 tidak akan mempengaruhi proses belajar tatap muka (PBM) Juli mendatang.
"Tetap dilaksanakan 1 Juli. Makanya guru-guru semuanya wajib vaksin. Kita akan kondisikan jika ada hal-hal tidak diinginkan yang terjadi," katanya, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Sultra Akan Digelar Secara Terbatas, Dua Kali Seminggu
Sehingga Nahwa meminta bagi guru-guru atau pengajar SD dan SMP untuk segera ikuti vaksinasi.
Supaya proses PBM bisa terlaksana dan tidak menimbulkan kluster sekolah.
Sebelumnya, dijadwalkan seluruh SD-SMP di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal gelar proses belajar tatap muka Juli 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur, mengatakan kesiapan tatap muka sudah dilakukan sejak Januari lalu.
Padahal, semua persyaratan penerapan protokol kesehatan (Prokes) telah disiapkan, karena belum mendapatkan izin, sehingga rencana itu tertunda.
Namun, memasuki tahun ajaran baru 2021-2022 ini Pemerintah Kota Kendari sudah mengantongi izin.
"Persiapan tatap muka kita siap 100 persen, maksudnya sarana dan prasarana pendukung terutama protokol kesehatan sudah siap di sekolah-sekolah sejak awal Januari dan InsyaAllah Juli kita sudah laksanakan," ungkapnya.
Tetapi, untuk proses belajar tatap muka Juli mendatang diatur dengan sistem bergiliran dan dibatasi.
Jumlah siswa dalam ruangan dibatasi hanya 50 persen setiap proses pembelajaran digelar.
Setiap siswa yang akan masuk ke sekolah juga harus mengantongi izin dari orangtua.
Jika orangtua tidak mengizinkan, maka pihak sekolah harus memfasilitasi belajar bagi siswa yang bersangkutan.
"Kita minta adalah setengah dari setiap kelas, jadi digilir. Kemudian syarat lain harus ada izin dari orang tua. Jika orang tua tidak mengizinkan maka sekolah harus memfasilitasi peserta didik melakukan pembelajaran tatap muka secara daring," ucap Makmur.
Untuk mendukung proses belajar tatap muka itu, sekira 2 ribu dari total 4 ribu guru telah divaksin.
Jumlah ini masih terus bertambah karena proses vaksinasi masih terus berjalan.
Untuk tahap awal rencananya belajar tatap muka secara langsung akan diterapkan pada ulangan semester dalam waktu dekat.
Walau dari sarana dan prasarana telah mendukung, namun Dikmudora Kota Kendari tetap menunggu rekomendasi dari wali kota dan Satgas Penanganan Covid-19.
Update Covid Kendari
Berikut sebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 151 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 22 Juni 2021.
Angka positif terpapar virus corona di Kota Kendari kembali meningkat hanya kurun waktu sehari.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Selasa (22/6/2021) pukul 17.00 Wita, naik 38 sehingga total mencapai 151 kasus positif Covid-19.
Sehari sebelumnya, Senin (21/6/2021), jumlah positif Covid-19 hanya 118 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Baubau 24 Juni 2021: Bertambah 24 Kasus, Klaster Penularan Belum Diketahui
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Samsul Bahri mengatakan akumulasi total positif Covid-19 di Kota Kendari mencapai 4.841.
"Sedangkan yang dinyatakan sembuh, laki-laki 3 orang, perempuan 2 orang," katanya saat konferensi pers di Rujab Wali Kota Kendari, jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan kambu, Selasa (22/6/2021).
Selanjutnya akumulasi pasien sembuh dari perawatan Covid-19 sebanyak 4.630 orang dan jumlah kematian mencapai 60 orang.
Berikut sebaran 51 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Kendari.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 seperti di Kecamatan Puuwatu sebanyak 26 kasus. Kecamatan Wua-Wua 19 kasus.
Kecamatan Mandonga 11 kasus, Kecamatan Kadia 34 kasus, Kecamatan Kambu 10 kasus, Kecamatan Kendari 5 kasus,
Selanjutnya Kecamatan Baruga 15 kasus, Kendari Barat 14 kasus dan Kecamatan Abeli 2 kasus.
Restu Mendikbud Ristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan sedang mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Program itu dibidik bisa terselesaikan di akhir Juni 2021.
Dengan pencapaian itu, dia mengharapkan semua sekolah sudah membuka belajar tatap muka di Juli 2021.
"Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi harapannya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021," ujar Nadiem, belum lama ini dikutip dari Kompas.com.
Dia menyatakan, sekolah sudah wajib membuka belajar tatap muka sejak Selasa (30/3/2021).
Hal itu sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri.
"Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai sekarang ini. Setelah SKB 4 Menteri kita luncurkan sudah bisa belajar tatap muka," tegas dia.
Meski sudah membuka belajar tatap muka, bilang dia, sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tak lupa, sebut dia, sekolah juga harus memenuhi daftar periksa siswa saat belajar tatap muka.
Sedangkan sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka sejak awal 2021, Nadiem tetap mempersilahkan untuk dibuka.
"Jadi 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah ketat," sebut dia. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)