virus corona
Update Covid-19 Baubau 24 Juni 2021: Bertambah 24 Kasus, Klaster Penularan Belum Diketahui
Update Covid-19 Baubau 24 Juni 2021, bertambah 24 kasus, klaster penularan belum diketahui
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Update Covid-19 Baubau 24 Juni 2021, bertambah 24 kasus, klaster penularan belum diketahui.
Angka penularan Covid-19 di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), meningkat signifikan.
Dalam sehari, pernambahan terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 24 orang.
Ini merupakan kasus penularan pertama yang diumumkan otoritas setempat, setelah sebelumnya dilaporkan nol kasus dalam dua bulan terakhir.
Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Marfia Tahara menjelaskan, belum diketahui dari mana 24 orang itu tertular Covid-19.
Baca juga: Patroli Aksi Premanisme, Polres Baubau Amankan 3 Warga Diduga Tukang Parkir Liar
"Iya benar ada 24 orang penambahan dalam sehari. Untuk klaster kami belum ketahui," ujarnya lewat panggilan telepon, Kamis (24/6/2021).
Marfia menguraikan, sebanyak 19 dari orang terkonfimasi tersebut merupakan warga Kota Baubau.
Sisanya, 5 orang merupakan warga dari luar kota yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau.
"Jadi yang diswab di Dinkes Kota Baubau 16 orang, di RSUD Kota Baubau 8 orang. Rinciannya 19 orang warga Kota Baubau, 5 orang warga luar Kota Baubau yang diswab ketika menjalani perawatan di RSUD Kota Baubau," bebernya.
Kini para warga tersebut disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Sebagian sedang dirawat di RSUD Kota Baubau.
"Ada yang kami sarankan isolasi mandiri. Ada juga dirawat di RSUD Kota Baubau. Kalau rinciannya saya tidak tahu persis," ujarnya lagi.
Marfiah menambahkan, 2 bulan terakhir penularan positif Covid-19 di Kota Baubau sudah berada di angka nol kasus.
Baca juga: Edarkan Sabu, Oknum Guru Sekolah Dasar di Baubau Sulawesi Tenggara Ditangkap Polisi
Namun tiba-tiba penularan melonjak signifikan.
"Iya, setelah sudah beberapa bulan ini tidak ada kasus, sudah nol, lalu tiba-tiba bertambah 24 orang," tuturnya.
Menurutnya, kondisi ini cukup menghawatirkan, sehingga ada kesadaran bersama agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Juga kami terus menyadarkan masyarakat agar tetap mau divaksin," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)