TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus penganiayaan terjadi di lingkungan pondok pesantren.
Tepatnya di Pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Korbannya adalah seorang santri berinisial FW (14).
Karena penganiayaan oleh kakak kelasnya itu, FW tewas.
Baca juga: Pimpinan Ponpes Cabuli 7 Santri Modus Ajarkan Amalan, Ada yang Sudah Dilecehkan sampai Setahun
Korban dipukul di bagian dada oleh pelaku hingga tersungkur.
Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke klinik di pesantren, namun nahas, nyawa korban tak tertolong.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami terkait kasus penganiayaan yang menewaskan FW.
Pihak pengurus pesantren menyebutkan penganiayaan tersebut, terkait dengan permasalahan antara senior dan junior.
Pimpinan Darul Arafah Raya, Ustaz Harun Lubis mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi didasari masalah pribadi.
Baca juga: Guru Ngaji Ajak 6 Santri Laki-laki Menginap di Rumah, Ternyata Ujung-ujungnya Jadi Korban Sodomi
"Bukan perkelahian. Jadi sifatnya karena masalah pribadi (senioritas). Dan kejadian itu, pelakunya satu orang," ujarnya, Senin (7/6/2021).
Lanjutnya, penganiayaan itu dilakukan oleh pelaku berinsial APH (17) pada Sabtu (5/6/2021) malam.
Untuk insiden ini, lanjutnya, terjadi di luar asrama.
"Namun, masih dalam areal pesantren. Saat itu, sedang dilakukan absen terhadap santri pada malam hari," ungkapnya.
Masih dikatakan Harus, selesai belajar malam, karena memang lagi memang sedang ujian semester.
Baca juga: ASN Ketahuan Semobil dengan Selingkuhan, Istri 2 Kali Lapor Polisi: Setahun Tak Pulang dan Nafkahi
"Jadi selesai belajar malam, itu ada waktu pengabsenan. Jadi anak-anak yang belajar malam baik di depan asrama, maupun yang di luar asrama, kita kumpulkan. Nah di situ mereka kejadiannya," jelas Harun sembari menambahkan insiden maut itu.