TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Temuan jenazah terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Sosok jenazah adalah pemuda bernama Andi (24).
Ia dilaporkan tewas dengan penyebab tak wajar pada Minggu (30/5/2021) malam 20.00 WITA.
Andi ditemukan tak bernyawa diduga usai hirup lem karet merek Rajawali.
Baca juga: Dihampiri Kakak yang Antar Makanan, Adik Ditemukan Tewas Telentang, Tubuh Membengkak dan Wajah Rusak
Sedangkan mayat korban ditemukan di sebuah rumah mess yang berlokasi di Jalan Merbabu RT 16, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.
Kejadian ini sontak membuat warga disekitar tempat kejadian menjadi heboh.
Seorang penghuni mess bernama Rifki (26) membagikan ceritanya.
Ia mengatakan, mayat Andi pertama kali ditemukan oleh anak pemilik mess.
Baca juga: Pria 31 Tahun Sudah Beristri Ajak Tunangan Gadis 15 Tahun, Ternyata Cuma untuk Diperkosa
Dengan posisi duduk dan tertelungkup, mengenakan baju kaos biru navy serta celana training panjang.
"Pertama kali yang temukan itu anak pemilik mess, sekitar jam 17.00 WITA sore. Awalnya dia naik ke atas, kok ada yang bakar-bakar, dan mau tanya ke Andi, saat dibuka, pintu kamarnya tidak terkunci, dipanggil tidak ada respons. Jadi langsung buka saja pintunya," Jelas Rifki, Senin (31/5/2021) hari ini.
Saat dibuka terlihat Andi sudah terbujur kaku, Rifki mengaku bahwa melihat korban ini terkahir pada Sabtu Sabtu (29/5/2021) lalu saat ibadah salat isya di masjid.
"Terakhir ketemu di masjid. Kalau tinggal disini sekitar 3-4 bulan, tidak pernah juga mengeluh sakit," tegasnya.
Baca juga: Remaja Berhati Malaikat, Niat Selamatkan Bebek yang Hanyut, Malah Dirinya Hilang Tenggelam
Keseharian pemuda 24 tahun ini dikatakan Rifki bahwa Andi orang yang pendiam.
"Anaknya pendiam, jarang juga ngobrol karena saya juga kerja. Kalau dia kerjanya di bengkel motor dekat sini (mess)," timpalnya.
Sementara itu, Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Zainal Arifin melalui Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Iptu Fahrudi saat dikonfirmasi hari ini menjelaskan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama INAFIS Polresta Samarinda dan relawannya, tidak ditemukan adanya indikasi tindak kejahatan (kriminalitas) atau mengarah pada pidana.