Selanjutnya, ditetapkan pula kelanjutan penyaringan, yaitu penyampaian visi misi dan program kerja para bakal calon serta pemilihan untuk menuju 3 besar.
"Itu juga sudah ditetapkan dan disepakati, kita akan laksanakan insyallah 18 Mei 2021," katanya.
Prof Takdir Saili menjelaskan, pada 18 Mei nanti, proses penyaringan balon rektor UHO dilakukan secara 2 tahap dan akan digelar di gedung sport center UHO.
"Penyampaian visi misi dan program kerja, insyallah kami lakukan pagi hari, siangnya setelah Isoma langsung pemilihan 3 besar," jelasnya.
Kemudian pemilihan dilakukan secara langsung, oleh 113 anggota senat.
Namun tidak ada pengharusan 100 persen anggota senat hadir, asalkan suara quorum 80 persen dari 113 anggota senat.
Sementara perwakilan kementerian pendidikan dapat menghadiri secara langsung ataupun mengikuti secara virtual proses penyaringan tersebut.
Hal itu diperbolehkan berdasarkan peraturan menteri (permen) nomor 21 tahun 2018 tentang pengangkatan rektor.
Sedangkan pada permen yang lama nomor 19 tahun 2017 tentang pengangkatan rektor, perwakilan kementerian harus hadir.
Kemudian proses pemilihan, kata Prof Takdir, terjadi 2 kali.
Pemilihan untuk menentukan 3 besar calon rektor UHO, menteri belum bisa memberikan hak suara.
Namun, hanya dapat menyaksikan secara langsung atau virtual.
Kemudian pemilihan untuk menentukan 1 rektor UHO terpilih, dengan suara menteri yang sudah ditetapkan besarnya 35 persen.
"Jadi jumlah suara 35 persen itu bukan berdasarkan jumlah anggota senat, tapi berdasarkan jumlah anggota senat yang hadir," jelasnya.
"Jadi jika 65 persen itu 113, maka 35 persen itu berapa? Sehingga jika digabungkan antara anggota senat dengan suara menteri, maka 113 ditambah 60.85, secara fisik kertas untuk menteri 61, tapi 1 itu nilainya 0.85," katanya.