TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, meminta Salat Idul Fitri di lingkungan masing-masing.
Hal itu agar pemerintah mudah mengontrol penerapan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 terhadap masyarakat.
"Jadi tidak nyebrang ke lingkungan yang lain. Insyaallah di lingkungannya masing-masing sehingga lebih mudah terkontrol," ujarnya, di Kendari, Senin (10/5/2021).
Sulkarnain melanjutkan, pihaknya mengizinkan semua masjid di Kota Kendari digunakan untuk salat Id.
Baca juga: Wali Kota Sulkarnain Kunjungi Posko Penjagaan Mudik Usai Pimpin Upacara HUT ke-190 Kota Kendari,
Baca juga: Waktu Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Kendari Dibatasi Hanya 30 Menit
Tetapi harus dengan konsep protokol kesehatan dimaksimalkan.
Para camat, lurah, RT dan RW dilibatkan untuk mengawasi protokol kesehatan para jamaah.
"Jadi kontrolnya lewat camat, lurah, RT dan RW semua kita libatkan. Termasuk TNI Polri, Satpol PP, semua kita tugaskan full turun di tiap-tiap majid, tiap-tiap wilayah," kata Sulkarnain.
Tambah Lokasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Kementerian Agama atau Kemenag Kendari sepakat mengizinkan masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri di masjid dan ruang terbuka.
Ini dilakukan setelah angka penyeberangan Covid-19 kian menurun.
Namun, Kemenag Kota Kendari meminta untuk menghindari kerumunan saat salat berjamaah.
Warga pun diminta membuka tempat-tempat salat lebih banyak lagi.
"Tidak ada batasan, sejauh pengurus masjid siap untuk melaksanakan. Sehingga semakin banyak dibuka lokasi salat id, semakin memecah kerumunan," ucap Kepala Kantor Kemenag Kota Kendari H. Zainal Mustamin di Kantor Kanwil Kemenag Kendari, Jalan Pasaeno, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Senin (10/5/2021).
Harapannya masyarakat hadir di masjid-masjid terdekat dari rumahnya.
Namun, kendalanya adalah petugas atau panitia masjid.