TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pada setiap libur panjang, pasti akan diikuti dengan penurunan angka ketersediaan tempat tidur rumah sakit, angka kematian melonjak, termasuk angka kematian dokter dan perawat.
Hal itu dikemukakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo saat Rapat Koordinasi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19.
Dihadiri oleh sejumlah menteri, para gubernur dan bupati dan wali kota se-Indonesia secara virtual, Senin (3/5/2021).
Rapat koordinasi (Rakor) penegakan disiplin protokol kesehatan berlangsung secara tertutup.
Baca juga: Pro Kontra Perantau di Kota Kendari Tanggapi Larangan Mudik Lebaran 2021 Pemerintah
Baca juga: Wali Kota Kendari Absen saat Rakor Virtual Jelang Mudik dengan Kapolri Jenderal Polri Listyo Sigit
Kegiatan tersebut diikuti Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi bersama Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Kapolda Sultra) Irjen Yan Sultra Indrajaya.
Berlangsung virtual di Rumah Jabatan (Rujab) Jl Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Rakor penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 berlangsung secara virtual dimulai pada pukul 09.30 Wita.
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi hadir dengan didampingi sejumlah anggota Forkopimda dan sejumlah anggota Satgas Covid-19 Sultra serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Doni Monardo menegaskan, keputusan larangan mudik ini merupakan narasi tunggal yang harus dijalankan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia dan harus mendapat pengawasan yang ketat di lapangan.
“Narasi tunggal keputusan politik negara adalah dilarang mudik. Mohon kiranya tidak ada yang berbeda dengan (keputusan) kepala negara. Covid-19 ditularkan bukan oleh hewan tapi oleh manusia. Bagaimana memutus rantai penularan, yah dengan cara mengurangi mobilitas,” tegas Doni Monardo.
Penegasan ini dilakukan di tengah peningkatan kembali kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Dua hari lalu, kata Kepala BNPB ini, kasus aktif nasional mencapai 5,99 persen.
Namun saat ini, angka tersebut menanjak menjadi 6,01 persen.
Sementara angka kesembuhan, yang sebelumnya mencapai 91,28 persen, kini mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.
Baca juga: Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Paparkan Mekanisme Pengamanan Mudik hingga Pantau Aksi Terorisme
Baca juga: Kapolres Kendari Larang Warga Mudik Bila Tak Mendesak, Rakor dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit
“Mohon Bapak Gubernur, Bupati, Wali Kota, kemungkinan pelandaian yang kita nikmati selama beberapa bulan terakhir akan berakhir. Mohon maaf, saya tidak menakut-nakuti. Di beberapa daerah terjadi peningkatan,” ujarnya.
Sebagai salah satu contoh, tingkat keterisian pasien di Wisma Atlet yang menjadi pusat perawatan Covid-19 selama beberapa minggu sebesar 21 persen.
Saat ini, mulai meningkat sekitar lima persen.
Menurut Doni Monardo, kalau sudah ada peningkatan seperti itu, maka peningkatannya akan eksponensial dalam beberapa hari saja.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)