Janda Dua Anak Dianiaya Pacarnya, Dihantam dengan Obeng dan Tang hingga Dirantai

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Korban yang merupakan janda dua anak disiksa oleh pria bernama Maniur Sihotang (43) di Medan.

Akan tetapi, pelaku semakin nekat melakukan penyiksaan dan bahkan akan membunuh seluruh keluarga korban, jika Rina tidak mau mencabut laporannya dan berdamai dengan pelaku.

"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi. Kepala saya pecah, kaki dan sejumlah tubuh saya di tikam pakai obeng dan tang. Bahkan punggung saya dihantam pakai rantai besi ini," ujar korban sembari menunjukkan bagian lebam serta rantai besi yang terkunci gembok, melekat di lehernya layaknya seekor binatang.

Ditanya kepada Rina, keberadaan kunci gembok rantai besi yang melekat di lehernya.

Ia mengaku, kunci disimpan di bagian saku kantong celana pelaku.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Goreskan Pecahan Kaca ke Bayinya Sendiri, Niat Ingin Membunuh Buah Hatinya

Dengan berbagai macam cara, korban berhasil meloloskan diri hingga dirinya tidak memikirkan lagi membuka gembok tersebut.

Korban hanya fokus menyelamatkan nyawanya.

"Kuncinya dikantong sakunya pak. Biar saya ga lari. Pas dia terlelap tidur, saya kabur dengan rantai besi yang terkunci gembok di leher,"pungkasnya.

Kata Ayah Korban

Dilokasi yang sama, Ayah Korban Sihar Simanungkalit (64) yang sebelumnya dijemput warga dari kediamannya di jalan Tangguk Bongkar 8 Tengah, Mandala, membenarkan kekerasan yang dialami putrinya.

Sihar Simanungkalit mengatakan, perilaku bejat pelaku diduga akibat mengonsumsi narkoba nekat mengancam dirinya serta melakukan kekerasan terhadap cucunya Dian.

"Kami orang miskin, mereka orang kaya pak, dulu cucu saya disiksa, dan laporan kami ke pihak polisi disuruh cabut. Boru saya ini bodoh pak, mau dia mencabut karena takut. Kalau saya sudah siap mati untuk berjuang," kata Sihar menangis histeris.

Tak hanya itu pak, akibat penyekapan itu serta upaya pelaku menguasai korban Rina Boru Simanungkalit yang merupakan putri kandungnya, sehingga membuat nasib dan masa depan cucunya hancur.

Dulu putri saya kerja di sarang walet, dan pulang kerja ke rumah saya di Tangguk Bongkar 8.

Baca juga: Main Petasan, 3 Bocah Terbakar Kena Ledakan hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Belakangan ini, korban dilarang pulang ke rumah saya oleh pelaku.

"Saya sudah tua pak, anak korban 2, sementara saya tidak bisa bekerja lagi. Akhirnya, cucu saya putus sekolah," katanya.

Halaman
123