Viral Erlita Dewi

Tangis Pecah Erlita Dewi Sepanjang Konferensi Pers Didampingi Tim Kopi Johny Hotman Paris

Penulis: Amelda Devi Indriyani
Editor: Fadli Aksar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Busran menjelaskan, peristiwa berlangsung usai proses autopsi putri sulung Erlita Dewi, AG (15), Jumat (2/4/2021).

Kala itu, Erlita Dewi ingin bertemu ketiga putrinya, Busran akhirnya berkomunikasi dengan Agung Wahyudi Rahardi.

Sebab, ketiga anak perempuan tersebut di bawah penguasaan mantan suami Erlita Dewi.

Usai Magrib, mereka berempat yakni Busran, Erlita Dewi dan dua perempuan masuk ke kediaman Agung Wahyudi Rahardi.

"Erlita ketemu, berpelukan dengan tiga anaknya. Saya sebenarnya mau minta tiga anak Erlita mau bawa jalan-jalan," katanya.

Permintaan seperti itu kerap ditolak mantan suami Erlita Dewi.

"Baru saya mau bicara bisakah saya bawa anak ini ke Kendari, tiba-tiba masuk dua orang entah siapa itu, mungkin simpatisan," jelasnya.

Busran merasa ketakutan, sebab khawatir kedatangan mereka dianggap berniat tidak baik.

Ia lalu keluar memakai sepatu, sebab tak mau ambil risiko di dalam rumah mantan suami Erlita Dewi.

"Sehingga belum sempat saya bilang mau bawa ke Kendari, ada kejadian itu, karena memang cepat," katanya.

Saat itu mereka memang berhasil membawa tiga anak Erlita Dewi menuju Jakarta lalu terbang menuju ke Kota Kendari.

"Jadi kalau ada indikasi ambil paksa itu tidak benar, sebab ada ibunya (Erlita Dewi) dia masih punya hak" katanya.

Busran menegaskan, jika dikatakan cara itu adalah upaya paksa adalah salah, pasalnya pemaksaan bisa terjadi sebelum putri sulung Erlita Dewi meninggal dunia.

"Kalau kami mau ambil paksa kenapa tidak sejak dulu, justru anak-anak itu terlihat ceria dengan ibunya, tidak tertekan, bisa lihat fotonya di bandara itu," katanya.

Kisah Viral

Tangis Erlita Dewi pecah saat mencium jenazah putri pertamanya AP, Senin (29/3/2021).

AP merupakan buah cinta hasil pernikahan Erlita Dewi dengan mantan kepala cabang salah satu bank di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Erlita baru bertemu setelah tiga tahun tak bisa mendekap apalagi mencium wajah sang anak.

Ciuman itu nampaknya untuk terakhir kalinya, sebab Agita sudah terbujur kaku bersimbah darah di wajah.

Erlita merupakan warga Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Curhatan Erlita Dewi ditumpahkan di akun media sosialnya, facebok dan Instagram.

Mantan suami Erlita Dewi yakni Agung Wahyudi Rahardi (kiri) dan istri Linda Halim (kanan) didampingi kuasa hukumnya Rolland Ellyas Pottu (tengah) saat melakukan klarifikasi berita terkait kematian AP, Sabtu (03/04/2021). Sebelumnya, Erlita menangis di makam putri sulungnya AP (15) usai pembongkaran makam untuk kepentingan autopsi di Sidoarjo, Jumat (02/04/2021) (Tribun Jatim)

Dalam waktu beberapa jam langsung viral, postingan Erlita telah dibagikan sebanyak 4 ribu kali dan dibanjiri ribuan komentar.

Postingan Erlita Dewi juga diunggah ulang atau repost sejumlah akun instagram.

Dalam postingannya Erlita menyebut sudah berpisah dengan mantan suaminya selama 3 tahun.

Unggahan Facebook Erlita Dewi ditumpahkan di media sosial facebook, telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali dan dibanjiri komentar haru.

Selama perpisahan itu, empat putrinya termasuk Agita diasuh mantan suaminya yang telah menikah lagi.

"Selama hampir 3 tahun perceraian kami, saya minim komunikasi dengan anak-anak, saya diblokir telpon dan lain-lain oleh bapaknya," tulis Erlita di akun facebooknya, Rabu (31/3/2021).

Ia mengatakan, hanya 3 kali bertemu muka dengan keempat anaknya, berbicara via telpon pun hanya 5 kali.

Hari-hari yang dilalui Erlita penuh dengan tangisan, penderitaan dan kerinduan yang sangat dalam kepada keempat putrinya.

Namun, tiba-tiba mendapat telepon dari mantan suaminya, mengabari putri pertamanya telah berpulang.

Baca juga: Perjuangan Erlita Dewi, Bantah Pernah Sewa Pria Berbadan Kekar Untuk Mengambil Ketiga Buah Hatinya

Baca juga: Detik-detik Erlita Dewi Ambil 3 Putrinya dari Mantan Suami di Sidoarjo, Keluarga Bantah Bawa Paksa

Katanya, dia hampir tidak percaya karena sama sekali tidak pernah dikabarkan sakit, malah dihubungi saat meninggal dunia. 

Erlita akhirnya memutuskan terbang Pulau Jawa menemui anaknya untuk terkahir kali.

"Sesampainya di sana hancur hati Saya begitu melihat jasad putriku yang tidak wajar dan melihat ke 3 putriku yang lain dalam keadaan kurus dan kurang terawat," katanya.

"Tidak ada lagi senyuman dan keceriaan terpancar di wajah mereka seperti dulu saat masih bersama saya," katanya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)