TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Umat Islam diwajibkan menunaikan salat wajib lima waktu. Salah satu salat wajib adalah salat Subuh.
Sebagai ibadah wajib umat Islam, salat Subuh memiliki manfaat dan keutamaan yang luar biasa bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Meskipun hanya dua rakaat, salat Subuh menyimpan banyak rahasia-rahasia yang dahsyat, baik dari segi rohani, kesehatan, dan kesuksesan hidup.
Dilansir dari Tribun Timur, berikut niat salat Subuh dan tata cara salat Subuh hingga doa dan bacaannya
- Niat salat Subuh
Sebelum takbiratul ikhram, silakan berdiri tegak menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat salat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah salat karena Allah SWT.
Adapun niat salat Subuh arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
"Ushollii Fardhosh Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Ma'muuman Lillaahi Ta'aala."
Artinya :
"Aku berniat salat Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Catatan :
*Adaa-an : Bila salat sendiri
*Imaaman : Bila salat sebagai imam
*Ma'muuman : Bila salat sebagai makmum
- Takbiratul ikhram
Takbiratul ikhram merupakah rukun salat. Oleh sebab itu, tidak akan sah salat seseorang jika dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun salat.
Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (Allaahu Akbar), tidak mengangkat kedua tangan.
Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunah, tidak wajib.
Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan Allaahu Akbar) kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri, keduanya tepat di atas dada atau ulu hati.
- Membaca doa iftitah
Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika salat, antara takbiratul ikhram rakaat pertama dan ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah.
Adapun hukum membaca doa iftitah dalam salat adalah sunah.
Berikut adalah lafaz bacaan doa iftitah :
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا. وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا. وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْى ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
(Allaahu Akbaru kabira wal hamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila. Innii wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa minal mushrikeen. Inna salaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi Rabbil ‘aalameen. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin).
- Membaca surah Al Fatihah
Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah.
Membaca surah Al Fatihah merupakan rukun salat pada setiap rakaat, baik itu salat fardu maupun salat sunah.
Jadi, surah Al Fatihah wajib dibaca. Adapun lafaz bacaannya adalah sebagai berikut :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صَرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِالْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّآلِّيْنَ
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. Arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin. Ihdinashirratal mustaqim. Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin. Aamiin
- Membaca surah atau ayat tertentu dari Alquran
Setelah selesai membaca surah Al Fatihah, kemudian membaca ayat atau surah Alquran, seperti Al Ikhlas, An Nas, Al Falaq, Al Kafirun, dan lainnya.
- Rukuk disertai tuma'ninah
Menurut kesepakatan ulama, rukuk merupakan salah satu rukun salat.
Sebelum rukuk terlebih dahulu diawali dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga seperti ketika takbiratul ikhram dengan mengucapkan takbir Allaahu Akbar.
Ketika rukuk, posisi punggung dan kepala sejajar membentuk garis lurus, kedua telapak tangan berada tepat di lutut.
Kedua lengan diusahakan selurus mungkin. Seraya membaca bacaan ketika rukuk seperti berikut ini :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhanarobbialadhimiwabihamdi)
Catatan : Dibaca 3 kali
Setelah selesai rukuk, kemudian Iktidal, yaitu bangkit dari rukuk sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Samiallahulimanhamida)
Kemudian kedua tangan diluruskan kebawah sambil berdiri tegak, seraya membaca :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miingsaiing bakdu)
Dilanjutkan dengan mengucapkan takbir Allaahu Akbar tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud
- Sujud disertai dengan tuma'ninah
Menurut ijmak, sujud dalam setiap rakaat sebanyak dua kali termasuk rukun salat. Dalilnya yaitu Firman Allah SWT dalam Quran Surah Al Hajj : 77, yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah dan bersujudlah..."
Adapun tata cara sujud dengan meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).
Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.
Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, lalu membaca bacaan ketika sujud.
Berikut bacaannya :
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhanna robbial a'la wabihamdi)
Catatan : Dibaca 3 kali
Selanjutnya, bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir Allaahu Akbar, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud.
- Duduk diantara dua sujud disertai dengan tuma'ninah
Adapun cara duduk diantara dua sujud adalah duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah.
Sedangkan, kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)
Kemudian mengucapkan Allaahu Akbar untuk melakukan kembali sujud yang kedua kalinya pada rakaat pertama
- Rakaat kedua
Untuk rakaat kedua cara dan bacaannya sama seperti halnya rakaat pertama.
Hanya saja, untuk bacaan surah pendeknya digantikan dengan surah pendek lainnya setelah Al Fatihah.
- Duduk tasyahud atau tahiyyat akhir
Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun salat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka salatnya batal.
Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah.
Sementara itu, jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat اِلاَّاللهُ (Illaahi), sedangkan jari-jari yang lain mengenggam.
Kemudian, telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri.
Adapun untuk bacaan tasyahhud atau tahiyyat akhir secara lengkap adalah sebagai berikut :
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخِّرُ لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
(At'tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As-salaamu'alaika Ayyuhannabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu'alaina Wa'alaa Ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullaah. Allaahumma Shalli'alaa Sayyidinaa Muhammad. Wa'alaa Aali Sayyidina Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Sayyidina Ibroohiim Wa Alaa Aali Sayyidina Ibroohiim. Wabaarik'alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aali Sayyidina Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Sayyidina Ibroohiim Wa Alaa Aali Sayyidina Ibraahiim Fil'aalamiina Innaka Hamiidum Majiid)
Catatan : Bacaan tasyahud akhir diatas merupakan bacaan secara lengkap dengan doa-doa setelah tasyahud akhir sebelum salam.
- Mengucapkan salam
Tata caranya mengucap salam seraya telunjuk jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.
Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh ke arah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.
Mengucapkan salam merupakan salah satu rukun salat.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
(Assalamualaikum wr.wb)
Membaca Doa Qunut
Qunut termasuk amalan yang disunahkan dalam salat.
Qunut yang disunahkan ada tiga macam: Qunut Subuh, Qunut Witir pada separuh akhir Ramadan, dan Qunut Nazilah.
Doa Qunut dilakukan setelah selesai rukuk, kemudian iktidal, yaitu bangkit dari rukuk sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca doa Qunut.
Adapun untuk bacaan doa Qunut subuh adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَاأَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ
(Allaahumahdinii fiiman hadait, Wa aafinii fiiman aafait, Watawallani fiimangtawallait, Wabaariklii fiimaa a toit, Waqini birahmatika syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha alaik, Wainnahu layadzillu mawwalait, Walaya izuman aadait, Tabarak tarabannaa wata aalait, Falakal hamdu alamaa qadhait, Astag firuka wa atuubu ilaik, Washallalloohu ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala aalihi washahbihi wabaarik wasallam)
Setelah selesai membaca doa Qunut, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir Allaahu Akbar tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud yang pertama pada rakaat terakhir salat Subuh. (*)