Batita Idap Down Syndrome

Jalani Pengobatan, Batita Down Syndrome di Kendari Bakal Dibawa ke Jakarta, Saat Ini di RS Korem

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak pertama Herianti, Ega (21) saat berada di rumah, di Jalan Bunga Matahari 1 No 33, Kelurahan Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ega kuliah di Universitas Halu Oleo di Fakultas Kesehatan Masyarakat Konsentrasi K3 angkatan 2017.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Besok batita yang alami down syndrome di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berangkat ke Jakarta untuk menjalani pengobatan.

Saat mendatangi kediaman orangtua Afiq Raanan Hendra, di Jalan Bunga Matahari 1 No 33, Keluharan Lahundape, Kendari Barat, Kendari, TribunnewsSultra.com  hanya menemui kakak Afiq, Ega (21 tahun).

Berdasarkan keterangan Ega, sang adik telah dibawa ke Rumah Sakit Dr Ismoyo Kendari sekira pukul 10.30 WITA, Sabtu (10/4/2021).

Ega mengatakan ayah, ibu, dan adiknya sekira pukul 10.30 WITA dijemput oleh tentara menggunakan satu unit mobil.

"Tadi pagi, kira-kira pukul 10.30 WITA, bapak dan mama dijemput naik mobil sama tentara, adik dibawa ke Rumah Sakit Dr Ismoyo atau Rumah Sakit Korem," kata Ega kepada TribunnewsSultra.com, Sabtu (10/4/2021) malam. 

Ia menyampaikan, adiknya Afiq Raanan Hendra, Minggu (11/4/2021) besok akan dibawa ke rumah sakit di Jakarta untuk menjalani pengobatan.

Terima bantuan dari Keluarga Besar TNI AD

Sebelumnya, Afiq Raanan Hendra, batita berusia 1 tahun 2 bulan, didiagnosa mengalami down syndrom dan kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga. 

Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), saat ini tinggal bersama orang tuanya di rumah kontrakan, di Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari. 

Keluarga Besar TNI AD Korem 143/Halu Oleo (HO), Kendari, Sultra terdorong untuk membantu membiayai pengobatan dan operasi jantung Afiq, mengingat ekonomi keluarganya yang tidak mampu. 

Terkumpul bantuan pengobatan sebesar Rp55 Juta dan berbagai bahan makanan. Serta, Korem 143/HO menanggung iuran BPJS mandiri mereka sekeluarga selama satu tahun. 

Afiq Raanan Hendra, batita berusia 1 tahun 2 bulan, anak kedua pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), didiagnosa mengalami down syndrom dan kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga. (Istimewa)

Pelaksana harian (Plh) Kepala Penerangan (Kapenrem) Korem 143/HO, Letda Inf Rusmin Ismail, turut prihatin dengan kondisi Afiq. 

“Kondisi Afiq saat ini sangat memprihatinkan, jangankan untuk kegiatan yang lain untuk makan saja dia sangat kesulitan,” katanya, Jumat (9/10/2021). 

Ia menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, menunjukkan Afiq mengalami Tetralogy Of Fallot (TOF), kelainan struktur jantung.

Kelainan ini menyebabkan dalam sirkulasi darahnya mengalami kekurangan oksigen.

"Menurut dokter dari RSUD Bahteramas disarankan untuk melaksanakan operasi di RS Harapan Kita, di Jakarta," tambahnya.

Selain mengalami kelainan jantung, Afiq juga mengalami bronkopneumonia dan terdapat cairan di pembungkus paru (efusi fleura dextra).

Hal tersebut, akibat kelainan secara genetik berupa kelainan struktur dan fungsi dalam sistem pernapasan yang disebabkan virus, bakteri, atau jamur.

Dengan adanya bantuan tersebut, Afiq pun ada harapan untuk dioperasi dan dapat pulih normal.

Ungkap kondisi anak setelah lahir

Ibu Afiq Raanan Hendra, Herianti menngungkapkan kondisi anaknya sejak dilahirkan memang sudah terlihat memiliki kelainan.

Kata Herianti, saat melahirkan di RS Tiara Sentosa, Afiq Raanan Hendra tidak menangis dan langsung dirawat di inkubator.

Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), saat ini tinggal bersama orangtuanya di rumah kontrakan, di Jalan Bunga Matahari 1 Nomor 33, Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. (handover)

Saat itu, dokter yang merawat mengatakan Afiq memiliki ciri-ciri down syndrome.

Di mana kondisi jari kaki dan tangannya jarang-jarang dan kebiru-biruan sejak dilahirkan.

Sejak mengalami sakit, Afiq Raanan Hendra sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

Terkendala biaya

Herianti mengatakan saat membawa anaknya ke Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Bahteramas untuk berobat, dokter menyarankan agar mengoperasi Afiq Raanan Hendra.

Untuk mengoperasi Afiq Raanan Hendra, Herianti dan Hendra harus membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Harapan Kita di Jakarta.

Namun, berasal dari keluarga tidak mampu dengan kondisi perekonomian keluarga serba pas-pasan, Afiq belum bisa menjalani operasi seperti yang disarankan oleh dokter.

“Kemarin kami bawa ke RS Bahteramas dan disarankan oleh dr Darma untuk dioperasi di RS Harapan Kita di Jakarta, tapi semua terkendala oleh biaya,” ucapnya.

Harapan untuk sembuh

Herianti dan Hendra mengungkapkan kembali mendapat harapan dengan adanya bantuan pengobatan dari Keluarga Besar TNI AD.

"Asa saya kembali ada, jika hari ini petunjuk dokter untuk dibawa ke Jakarta, bisa segera akan kami bawa,” ujarnya.

Ia pun tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada Danrem yang telah berkenan datang langsung untuk menyerahkan bantuan tali kasih.

“Terimakasih Bapak Danrem dan Ibu serta Keluarga Besar TNI AD, hal ini tidak pernah kami sangka,” katanya.

“Semua akan kami gunakan untuk pengobatan Afiq sampai sehat dan normal seperti anak-anak lainnya,” tambah ibu dua anak ini. (*)