TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Keluhan air kotor dan busuk kerap diterima saat reses, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari desak PDAM benahi pelayanan.
Sebelumnya, curhatan emak-emak di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kesal air PDAM mirip comberan hingga bau seperti bangkai dituangkan dalam percakapan aplikasi whatasapp.
Terlihat percakapan mereka tidak puas dengan pelayanan PDAM Tirta Anoa Kendari.
Dalam percakapan itu, emak-emak menyebut air keruh dan berbau seperti comberan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Andi Sulolipu mendesak menejemen PDAM menuntaskan persoalan itu dengan memperbaiki pelayanan.
Baca juga: Mesin PDAM Kendari Rusak Lagi, Cuma Satu Unit Berfungsi, Damin: Terkendala Perbaikan Staf Meninggal
Baca juga: Akibat Air PDAM Tak Bisa Dikonsumsi Gegara Kotor dan Bau Bangkai, Warga Terpaksa Beli Air Tandon
"Direktur dan jajarannya perbaiki layanan kepada warga jangan berulang," kata Andi Sulolipu saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (3/4/2021).
Kata dia, Pemerintah Kota Kendari tidak boleh menyalahkan masyarakat apabila beralih ke alternatif lain ketika masalah ini belum diselesaikan.
Seperti salah satunya beralih membangun sumur bor untuk mememnuhi kebutuhan air.
"Tapi kami berharap jangan dilakukan, karena zat kapur dari sumur bor ini tinggi," ucapnya.
Andi Sulolipu mengaku sering mengingatkan PDAM Kendari untuk memperbaiki pelayanan, namun belum diikuti.
Padahal DPRD selalu mendukung anggaran PDAM agar dimanfaatkan tapi masih banyak aduan masalah ayang diterima.
"Beberapa kali saya reses juga banyak aduan semacam itu," kata Andi Sulolipu.
Curhatan Emak-emak
Curhatan emak-emak di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kesal air PDAM mirip comberan hingga bau seperti bangkai dituangkan dalam percakapan aplikasi whatasapp.
Terlihat percakapan mereka tidak puas dengan pelayanan PDAM Tirta Anoa Kendari.
Dalam percakapan itu, emak-emak menyebut air keruh dan berbau seperti comberan.
"Bau bu, sudah mau full bak, lihat ini langsung di buang lagi. Macam bau comberan," kata emak-emak itu melalui pesan WhatsApp, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Curhat Emak-emak di Kendari, Kesal Air PDAM Mirip Comberan hingga Bau Seperti Bangkai
Baca juga: Warga Kendari Kesal Air PDAM Keruh Kecoklatan, Ternyata Mengalir Seminggu Sekali
Ada juga emak-emak mengaku pasrah. Walaupun air keruh tetap ia ambil sebagai kebutuhan.
"Sama, di rumah juga airnya hitam. Dari pada tidak ada air, ditadah saja bak,"tulisnya.
Kondisi itu dialami Lian (34) warga Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia, Kota Kendari, katanya kejadian itu berlangsung Sabtu pagi (3/4/2021).
Ketika ia menampung air, ternyata aliran air PDAM itu terlihat air keruh dan berbau seperti bangkai.
"Keruh airnya kecokelatan. Berbau sekali seperti bangkai hewan," katanya lewat pesan WhatsApp, Sabtu (3/4/2021).
Kejadian air keruh itu ia rasakan 3 jam mulai pukul 06.00 WITA sampai 08.00 WITA.
Dalih Pipa Bocor
Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Tirta Anoa Kendari berdalih, air kotor dan busuk akibat pipa bocor.
Sebelumnya, curhatan emak-emak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan air PDAM kotor dan berbau.
Bahkan, kondisi ini paling parah karena hitam kecoklatan, meski selama ini air selalu keruh.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Damin berdalih pemicu air kotor dan berbau diduga karena pipa bocor akibat hujan.
"Berarti ada pipa bocor, mungkin karena hujan. Karena kalau air keruh biasanya ada yang bocor. Segera kami tangani," kata Damin saat dikonfirmasi, Sabtu (3/4/2021).
Damin menyebut, setiap hujan turun pipa selalu bergeser hingga bocor dan kemasukan air.
Beli Air Tandon
Akibat air PDAM Tirta Anoa Kendari kotor dan bau bangkai, warga Kota Kendari terpaksa membeli air tandon
Warga Kota Kendari mengeluh kualitas air PDAM Tirta Anoa kali ini lebih kotor dan bau bangkai.
Dengan kondisi tersebut air tak bisa dikonsumsi, warga terpaksa membeli air tandon.
Seperti yang dialami warga Kelurahan Kemaraya Kecamatan Kendari Barat, jika air tak mengalir selama 4 hari terpaksa membeli air tower.
"Kalo kondisi air lagi keruh dari PDAM, terpaksa beli air tower Rp65 ribu," kata warga, enggan disebut namanya.
Belum lagi air PDAM ini tidak menentu jadwal mengalir, jika biasa hanya 3 hari sekali, tapi selama dua pekan ini 4 sampai 5 hari sekali.(*)