Ayah 72 Tahun Tewas Dihantam Kayu oleh Anaknya, Tetangga Dengar Suara Benturan Disusul Makian Pelaku

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Seorang pria bernama Antonius Cunfin (72) tewas setelah dihantam kayu oleh anak kandungnya, FC (25).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang pria bernama Antonius Cunfin (72) tewas setelah dihantam kayu oleh anak kandungnya, FC (25).

Korban dan pelaku adalah warga Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tindak penganiayaan itu terjadi di rumah mereka.

"Kasus pembunuhan ini terjadi pada Sabtu (30/1/2021) di rumah korban di Aerbak Desa Oesena, Kabupaten TTU," ungkap Kapolres TTU, AKBP Nelson F Quintas kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Viral Video Petugas ATM Dikeroyok 3 Pria gara-gara Tak Bayar Parkir, Pelaku Diduga Tukang Parkir

Menurut Nelson, pelaku adalah anak kandung korban dari istri kedua.

Kasus ini pertama kali diketahui tetangga korban, Alexius Binsasi (45) dan Frederikus W Heka (29).

Saat itu, Alexius dan Frederikus sedang memperbaiki atap rumah.

Mereka mendengar suara benturan benda keras dari arah rumah korban.

Bunyi itu disusul teriakan dan makian pelaku. Frederikus juga melihat pelaku memegang sebatang kayu dan berjalan mengitari rumah ke arah belakang.

Baca juga: Video Viral Anjing Lari Dikejar Pria yang Bawa Balok Kayu Lalu Dipukul Berkali-kali hingga Terkapar

Nelson mengatakan, Alexius turun dari atap dan memeriksa keadaan korban. Saat itu, kedua saksi melihat pelaku memegang kayu dan berdiri di depan pintu rumah.

Mereka lalu menghubungi kepala desa dan polisi karena takut terjadi apa-apa. Saat petugas dari Polsek Miomaffo Timur tiba di lokasi kejadian, korbantelah meninggal.

Polisi menemukan luka di kepala bagian belakang korban.

Beberapa tahun terakhir, pelaku mengalami gangguan jiwa dan sering berkelahi dengan korban. Tetapi, mereka selalu berdamai.

"Antara korban dan pelaku sering beradu fisik semenjak pelaku diduga mengidap gangguan jiwa," kata Nelson.

Biasanya, setiap berkelahi, korban dan pelaku selalu berdamai.

Halaman
12