DP2KB Kendari
DP2KB Kendari Tekankan Pentingnya Keluarga Berencana di Momen Hari Kesaktian Pancasila 2025
DP2KB Kota Kendari menekankan pentingnya meningkatkan kualitas layanan keluarga berencana atau KB terhadap masyarakat.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
Alat kontrasepsi tersebut bisa diperoleh secara gratis di fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas.
Penggunaan alat kontrasepsi ini guna mencegah kehamilan yang tidak diinginkan bagi pasangan usia subur serta mengatur jarak kelahiran anak.
Secara umum, jarak kelahiran antar anak adalah minimal dua tahun setelah ibu melahirkan.
Peraturan tersebut berdampak pada pengurangan risiko komplikasi pada ibu serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
"Terutama seribu hari pertama kehidupan anak, di situlah yang menentukan bayi bisa mengalami stunting atau tidak," tuturnya.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), persentase stunting di Kota Kendari mengalami penurunan dari 25,7 persen pada 2024 menjadi 24,4 persen pada 2025.
Baca juga: Harganas 2025: DP2KB Kendari Sulawesi Tenggara Beber Strategi Cegah Stunting, 2029 Target Nol Kasus
Sedangkan menurut Elektronik Pelaporan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGBM, menunjukkan angka stunting di Kendari kurang dari tiga persen.
Dia berharap, melalui program pengendalian penduduk dan keluarga berencana, kualitas generasi semakin baik.
"Sekitar 20 tahun lagi kita masuk ke generasi emas atau 100 tahun kemerdekaan Indonesia, itulah yang menjadi target kami agar generasi kita lebih baik dari hari ini," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)