HUT RI di Sulawesi Tenggara

Perjuangan 170 Penari Sajo Moane Asal Sulawesi Tenggara di Istana Negara, Persiapan HUT ke-80 RI

Inilah perjuangan 170 penari Tari Sajo Moane asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Istana Negara, Kamis (14/8/2025) persiapan HUT ke-80 RI.

Dokumentasi pribadi
PENARI - Inilah perjuangan 170 penari Tari Sajo Moane asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Istana Negara.  Rombongan Sultra berangkat sejak kemarin, Rabu (13/8/2025).  Dan langsung melaksanakan gladi di Istana Negara, Jakarta.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah perjuangan 170 penari Tari Sajo Moane asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Istana Negara untuk persiapan HUT ke-80 RI.

Rombongan Sultra berangkat sejak kemarin, Rabu (13/8/2025). 

Dan langsung melaksanakan gladi di Istana Negara, Jakarta. 

Semangat para penari ini, diinformasikan langsung oleh sang maestro Koreografer Tari Sajo Moane Wakatobi, Sukrin Suhardi. 

Ia mengunggah postingan video momen gladi para penari. 

Dalam unggahannya di story WhatsApp, Kamis (14/8/2025) nampak para penari latihan sudah mengenakan busana khas Tari Sajo Moane

Mereka sudah bersiap sejak waktu subuh terdiri dari anak lelaki dan perempuan. 

Tari Sajo Moane akan dibawakan penari asal Tomia Wakatobi, berkolaborasi dengan penari dari Kendari.

Baca juga: Mengenal Tari Sajo Moane Tomia Wakatobi Sulawesi Tenggara, Ditampilkan di Istana Negara Saat HUT RI

Penari asal Kendari tersebut secara swadaya ingin mengekspresikan diri di Istana Negara.
 
Gladi terus dilakukan bahkan hingga waktu petang. 

"Dari jam 4 subuh sampai jam 5 sore di Istana Negara. Kalau dibilang capek, sangat," tulis Sukrin dikutip TribunnewsSultra.com. 

Namun jiwa pantang semangat, dosen di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua ini tak gentar. 

Ia bersama dengan para rombongan penari siap menampilkan yang terbaik demi Sulawesi Tenggara

"Bismillah Tari Sajo Moane 170 penari di HUT ke-80 RI," jelasnya. 

TribunnewsSultra.com berupaya mengonfirmasi Sukrin namun belum mendapat respon. 

Sementara itu, salah satu pendamping dari Kabupaten Wakatobi, Arus mengungkapkan kepada jurnalis TribunnewsSultra.com, aktivitas para penari begitu padat. 

"Hari ini kami full di Istana masih tunggu jadwal gladi," tuturnya. 

Seperti diketahui, Sulawesi Tenggara kembali mendapat kesempatan untuk terlibat dalam perayaan kemerdekaan di Istana Negara

Sebelumnya Tari Lumense dari Bombana telah tampil pada 2022 dan Tari Lulo Alu pada 2024.

Pada HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025) Sultra akan menyuguhkan tarian Tari Sajo Moane yang berasal dari Pulau Tomia, yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tomia adalah salah satu kecamatan dan pulau di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Letaknya berada di antara gugusan pulau besar Wangi-Wangi, Kaledupa, dan Binongko. 

Untuk ke Pulau Tomia melalui jalur laut menggunakan kapal feri maupun kapal cepat dari Pulau Wangi-Wangi.  

Jarak Pulau Tomia dan Pulau Wangi-Wangi (Wanci), ibu kota Wakatobi adalah sekitar 65 kilometer.

Bisa ditempuh hanya dengan perjalanan laut menggunakan kapal penumpang ataupun Fery. 

Baca juga: Lucunya Lenggak-lenggok Murid SD Saat Gerak Jalan Indah HUT ke-80 RI Undang Gelak Tawa Bupati Konawe

Pulau ini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Wakatobi. Tak hanya suguhan pemandangan yang indah namun keberagaman budayanya. 

Salah satunya dengan tarian Tari Sajo Moane. Tari ini menggambarkan permainan dibawakan anak laki-laki dengan gerakan khas peperangan menggunakan parang kayu sebagai senjata.

Biasanya suguhan tarian ini ditampilkan dalam acara adat seperti pernikahan, sunatan, pesta rakyat, dan penyambutan tamu.

Begitu dalam makna tarian ini. Mulai dari nilai-nilai estetika, pendidikan, dan etika sosial, serta mengajarkan kebersamaan dan penghormatan terhadap orang tua. 
 
Dari pantauan jurnalis TribunnewsSultra.com, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka sempat mengecek langsung persiapan para penari saat latihan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Ia datang bersama Ketua Tim Ahli Gubernur Sultra, Mayjend TNI (Purn) Purnomo Sidi, Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili.

Kemudian, Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sultra, Andi Syahrir, hingga Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul.

Terlihat pula hadir Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra, Andi Ady Aksar.

Gubernur Sultra mengatakan seteleh mengecek persiapan para penari, ia memastikan mereka siap tampil.

Penampilan tersebut menjadi kebanggaan daerah Sultra, karena para penari akan membawa nama Bumi Anoa di Jakarta.

Mereka juga sekaligus memperkenalkan Sultra, yang terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan, dengan Wakatobi sebagai representasi kepulauan tersebut.

“Mereka sudah siap, tinggal memantapkan gerakan agar lebih seragam,” ujar Andi Sumangerukka, saat berkunjung ke KONI Sultra, Selasa (12/8/2025).

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili, mengatakan Tari Sajo Moane akan tampil di acara penurunan bendera, 17 Agustus di Istana Negara.

Menurutnya, seperti yang disampaikan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka ini kemungkinan menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar penari.(*)

(TribunnewsSultra.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved